Sejumlah mahasiswa terluka akibat kerusuhan yang terjadi di depan gedung DPR-MPR RI. Tiga di antaranya dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSSP), Jakarta Selatan.
Direktur Utama RSPP, dr. Kurniawan Iskandarsyah, mengatakan, ketiga mahasiswa tersebut saat mengalami luka di bagian kepala dan pinggang.
“Tiga kami rawat, satu karena trauma benda tumpul, karena kompresi tulang kepala di daerah parietal kanan yang sebabkan pendarahan intracranial. Saat ini pasien dirawat di ICU, kondisi stabil, penanganan saat ini masih kita lakukan dengan conservative therapy,” ungkap Kurniawan di RSPP, Jalan Kiai Maja, Jaksel, Rabu (25/9).
Sementara pasien kedua, menurut Kurniawan, mengalami kompresi trauma tumpul tulang belakang lumbal dengan luka memar. Pasien ini dalam kondisi baik dan tidak memerlukan tindakan intensif.
“Kondisinya baik, kompresi trauma tumpul tulang belakang lumbal, tidak perlu tindakan operasi, hanya tindakan konservatif saja,” ujarnya.
“Kemudian ketiga, trauma tumpul juga di kepala, mendapat jahitan, kondisi cukup baik, tapi karena gas air mata dia alami muntah dan dehidrasi. Hari ini update kondisi 3 yang dirawat itu kondisi baik, tidak memerlukan tindakan operasi,” jelas Kurniawan.
Belum diketahui identitas rinci ketiga mahasiswa tersebut, termask dari kampus mana. Kurniawan hanya mengatakan, ketiga pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki berusia 19 dan 20 tahun.
“Kami belum bisa beri info nama, kami harus izin keluarga, sementara 3 orang ini laki-laki dengan usia 1 orang 19 tahun dan yang 2 orang 20 tahun,” ujar Kurniawan.
Kurniawan menyebutkan, sejak Rabu sore sampai dinihari tadi, RSPP menerima total 90 orang pasien dari demonstran. Hampir semua pasien tersebut merupakan mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta dan Jawa Barat. Kondisi para mahasiswa ini umumnya mengalami gangguan pernapasan, mual, dan panik.
“Pada saat itu masuk sekitar 3 orang pukul 16.30 WIB, lalu pukul 17.00 WIB -18.00 WIB terus berdatangan sampai 20.30 WIB, terakhir pukul 01.00 WIB itu totalnya ada sekitar 90 pasien,” ujarnya.
“Dari 90 ini 74 itu dalam kondisi kategori dalam triase hijau artinya cukup stabil, kesadaran penuh, sehingga pasien kita observasi beberapa saat dan bisa dipulangkan. Kategori kuning sebanyak 14 orang membutuhkan observasi, kebanyakan dari mereka ini datang dengan akibat gas air mata, beberapa trauma tumpul. Terakhir, dua orang termasuk kategori merah yang harus diobservasi ketat,” paparnya lagi.
Untuk diketahui, semua pasien massa demonstrasi yang dirawat di RSPP ditanggung oleh Pemerintah DKI melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI.
Demo mahasiswa di depan Gedung DPR berlangsung untuk menuntut penuntasan reformasi. Termasuk dalam tuntutan itu adalah menolak revisi UU KPK dan revisi KUHP.
Unjuk rasa mahasiswa berlangsung yang berlangsung sejak Selasa (24/9) siang relatif kondusif. Namun, pada malam harinya mulai terjadi kericuhan karena ada massa yang menolak bubar. Sejumlah fasilitas umum seperti jembatan penyeberangan, halte Transjakarta, hingga gerbang tol dirusak massa.
Editor: PAR
Sumber: kumparan