Jakarta – Sebanyak 17 orang yang diduga terlibat kasus perusakan dan pembakaran pos polisi Slipi diamankan di Polres Metro Jakarta Barat sejak Selasa (24/9) malam.

Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi mengungkapkan kebanyakan dari mereka yang ditangkap di tengah aksi unjuk rasa mahasiswa menentang pemerintah dan DPR RI itu masih di bawah umur dan berasal dari dalam dan luar Jakarta.

“Saat ini kami sudah mengamankan sebanyak 17 orang terkait kasus perusakan dan pembakaran pos lantas Slipi. Mirisnya, dari para pelaku yang berhasil diamankan rata-rata mereka masih di bawah umur,” kata Hengki lewat keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (25/8).

Hengki mengklaim berdasarkan pendalaman yang dilakukan Polres Metro Jakarta Barat, aksi anarkis yang membuntuti demonstrasi di depan gedung DPR/MPR itu ditunggangi oknum yang ingin memanfaatkan situasi.

“Kami mencurigai aksi anarkis tersebut ditunggangi oleh oknum yang ingin memanfaatkan situasi dan kondisi saat ini,” jelasnya.

Hengki mengatakan pihaknya bersama Polda Metro Jaya masih mendalami motif dibalik perusakan dan pembakaran pos polisi semalam. Selain mengamankan tersangka, pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa bom molotov, gir, batu dan petasan.

Sebelumnya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR berakhir ricuh di sejumlah lokasi pada Selasa (24/9) malam. Kerusuhan berujung dengan perusakan dan pembakaran sejumlah fasilitas umum, termasuk pos polisi oleh sejumlah oknum.

Secara keseluruhan, ada tiga pos polisi yang dibakar oleh massa. Pertama pos polisi Senayan yang terletak di Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta Pusat yang dibakar sekitar pukul 19.30 WIB. Kedua, pos polisi Palmerah yang berada di belakang kompleks DPR, Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Pusat yang dibakar sekitar pukul 21.30 WIB. Ketiga adalah pos polisi di bawah jembatan Slipi, Jalan S Parman Jakarta Barat yang dibakar pada pukul 22.00 WIB.

Sementara massa juga merusak pos polantas yang terletak di Jembatan Ladogi, tepatnya di bawah kolong jembatan Senayan, Jakarta Selatan sekitar pukul 17.30 WIB.

Catat Sejumlah Fasilitas yang Rusak

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan fasilitas yang rusak akibat aksi demo salah satunya adalah pagar Gedung DPR/MPR yang dirobohkan oleh massa saat berusaha merangsek ke dalam gedung.

“Ada tiga sisi rusak, maksudnya tiga bagian, yang dua bagian itu sudah betul-betul jebol pagarnya,” kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/9).

Selain itu, sejumlah kendaraan milik Polri juga dirusak. Antara lain mobil raimas (pengurai massa) serta mobil water cannon. Tak hanya itu, bus milik TNI dibakar oleh massa di dekat Hotel Mulia.

Gatot menuturkan pihaknya juga mencatat ada tiga pos polisi yang dirusak bahkan dibakar oleh massa dalam aksi kemarin.

“Pospol yang berada di belakang kantor DPR, ini Pospol Palmerah, kemudian pos polisi yang ada di Slipi serta (pospol) yang ada di depan Hotel Mulia,” tutur Gatot.

Editor: PAR
Sumber: CNN Indonesia