Jakarta – Banyak orang memulai hari dengan secangkir tehpanas. Namun, kebiasaan itu tak hadir tanpa risiko. Minum teh yang terlampau panas dapat meningkatkan risiko kankeresofagus atau kerongkongan.

Hal itu ditemukan dalam sebuah studi anyar yang dipublikasikan dalam International Journal of Cancer. Para peneliti menemukan, mereka yang menyukai minuman teh dengan suhu lebih dari 60 derajat Celcius dan mengonsumsinya lebih dari 700 ml (dua cangkir besar) berisiko terkena kanker kerongkongan.

“Menurut laporan kami, minum teh yang sangat panas dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan,” ujar penulis utama studi Farhad Islami dari American Cancer Society, mengutip CNN.

Studi ini mengamati lebih dari 50 ribu partisipan berusia 40-75 tahun di Golestan, Iran. Peneliti mengamati partisipan selama rata-rata 10 tahun. Dalam rentang waktu 2004-2017, peneliti mendeteksi 317 kasus baru kanker kerongkongan.

Kendati demikian, diperlukan lebih banyak lagi penelitian untuk menemukan keterkaitan antara minum teh panas dan risiko kanker.

Pakar epidemiologi, Stephen Evans menduga bahwa suhu panas lah yang menjadi ‘biang kerok’-nya. Dia mencontohkan selai yang dipanaskan dalam microwave dapat menyebabkan infeksi pada kerongkongan.

“Ada kemungkinan infeksi dapat mengubah sel dan menyebabkan kanker,” ujar Evans, yang tidak terlibat dalam penelitian.

Sebelumnya, sejumlah penelitian telah menemukan hal yang sama. Studi ini menjadi yang pertama menemukan secara spesifik ukuran suhu teh panas yang menyebabkan kanker kerongkongan.

Kanker kerongkongan merupakan jenis kanker paling umum kedelapan di dunia. Kanker ini kerap berakibat fatal. Sebanyak 400 ribu orang di dunia meninggal akibat kanker kerongkongan. Umumnya, kanker ini disebabkan oleh infeksi akibat asap, alkohol, dan refluks asam.

Dengan penelitian ini, Farhad menyarankan masyarakat untuk tak terlalu sering meminum teh panas untuk menghindari risiko kanker. Dia menyarankan agar menunggu suhu teh mendingin sebelum diminum.

Editor: PAR
Sumber: CNN Indonesia