JakartaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan meminta kepada 24 rumah sakit agar menggratiskan biaya perawatan untuk peserta unjuk rasa yang membutuhkan perawatan. Nantinya, fasilitas pelayanan kelas III yang akan diberikan rumah sakit.

“Benar. Akan dibebankan pada anggaran pembiayaan jaminan kesehatan di luar kuota jaminan kesehatan nasional. Dinas Kesehatan DKI Jakarta,” ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (25/9).

Dalam bagian lampiran, tercantum nama-nama rumah sakit yang bakal memberikan pelayanan gratis. Di antaranya, RS Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, RS Jantung Harapan Kita , RS Dharmais, RS Mintoharjo dan RSUD Tarakan.

Kemudian RS Pusat Pertamina, RS Pelni, RS Jakarta, RS MMC, RS Abdi Waluyo RS Budi Kemuliaan, RS MRCC Siloam, RS Islam Cempaka Putih, RSUD Tanah Abang.

Selanjutnya RSUD Kebayoran Lama, RSUD Kebayoran Baru, RSUD Mampang Prapatan, RS Bhakti Mulia, RS Medika Permata Hijau, RS Medistra, RS Muhammadiyah Taman Puring, RS Gandaria dan RS Kartini.

Aksi unjuk rasa menolak pengesahan RKUHP di depan gedung DPR/MPR berujung ricuh pada Selasa kemarin (24/9). Banyak korban luka.

Mulanya, mahasiswa menyampaikan aspirasi. Namun, massa aksi sampai merobohkan pagar Gedung DPR bagian belakang. Aparat lantas berupaya membubarkan massa jelang malam hari.

Aparat menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air. Namun, massa tidak serta merta membubarkan diri. Bahkan menyerang balik aparat dengan melempar berbagai benda.

Polisi lalu melakukan tindakan tegas. Polisi terus berupaya mengusir pedemo dari depan Gedung DPR/MPR. Massa lantas tercerai berai tak tentu arah.

Sejauh ini, ada puluhan mahasiswa yang harus dirujuk ke beberapa rumah sakit untuk mendapat perawatan. Kantor berita Antara melaporkan sedikitnya ada 90 pedemo yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta.

Editor: PAR
Sumber: CNN Indonesia