Seperti dilansir AFP, Selasa (24/9/2019), jaksa AS, Stephen McAllister, dalam pernyataannya menyebut tentara AS bernama Jarett Smith (24) ini, didakwa atas satu dakwaan menyebarkan informasi terkait peledak. Dia akan disidangkan di sebuah pengadilan federal di Topeka, Kansas.
Smith yang berpangkat Prajurit ini diketahui ditugaskan di Fort Riley di Kansas.
Selain membagikan instruksi merakit bom via group chat di Facebook, sebut Biro Investigasi Federal (FBI), Smith juga membahas rencana untuk menyerang sebuah jaringan berita televisi utama dengan menggunakan sebuah bom mobil dan menargetkan anggota kelompok sayap kiri, Antifa.
Jaringan televisi yang dimaksud tidak disebut lebih lanjut dalam dokumen pengadilan.
Disebutkan juga oleh FBI bahwa Smith juga menyampaikan ketertarikan untuk pergi ke Ukraina demi bertempur dengan kelompok paramiliter sayap kanan jauh, Azov Battalion, yang ada di sana.
Tidak hanya itu, Smith juga sempat menyarankan untuk menargetkan kandidat presiden dari Partai Demokrat, Beto O’Rourke, dalam percakapan dengan seorang informan FBI yang menyamar.
Menurut data dari Departemen Kehakiman AS, Smith bergabung dengan militer AS pada Juni 2017 dan ditugaskan di Fort Riley sejak Juli 2019.
Jika terbukti bersalah atas dakwaan yang dijeratkan, pria itu terancam hukuman maksimum 20 tahun penjara dan hukuman denda hingga US$ 250 ribu.
(nvc/ita)
Sumber: detiknews