Mahasiswa peserta demo di depan DPRD Jawa Barat dirawat di kampus Universitas Islam Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
POJOK BATAM.ID – Sebanyak dua mahasiswa yang berdemonstrasi di Bandung, Jawa Barat, pada Senin (23/9) dikabarkan kritis. Kedua mahasiswa ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Khusus Bedah Halmahera Siaga.
Bagian Medis Korps Sukarela (KSR) Unisba Bagja Kautsar menyebut, informasi jumlah mahasiswa yang kritis akibat kericuhan di depan Gedung DPRD Jawa Barat didapatnya pada Selasa pukul 02.00 WIB. Keadaan dua mahasiswa itu saat ini belum diketahui.
“Yang 2 ini, jam 2 malam ada di ICU Halmahera dalam kondisi kritis,” kata Bajga di Kampus Unisba, Selasa (24/9).
Kedua mahasiswa yang kritis itu bernama Leo dan Brilian. Namun, asal kampusnya masih belum diketahui.
Selain dua mahasiswa kritis, Bagja mencatat mahasiswa yang mengalami luka berjumlah 94 orang. Dari jumlah tersebut ada 20 hingga 30 orang yang dirujuk ke rumah sakit.
Bagja menuturkan, 20 hingga 30 mahasiswa yang terluka dan dirujuk ke empat rumah sakit memang harus mendapat penanganan lanjutan. Mereka ada yang mengalami luka patah tulang, sesak napas, hingga pendengaran terganggu.
Dari puluhan korban luka itu, ada tiga mahasiswi yang dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih dan RSKB Halmahera Siaga.
“Kebanyakan (korban luka) cowok. Tapi perempuan juga ada, ada yang keseleo tapi tidak terlalu parah,” ungkap dia.
Demonstrasi mahasiswa yang menolak revisi UU KPK dan revisi UU KUHP di Bandung pada Senin (23/9), awalnya berlangsung kondusif. Namun, menjelang malam hari, demonstrasi menjadi ricuh.
Editor: PAR
Sumber: Kumparan