Ilustrasi brown sugar Foto: dok.shutterstock
POJOK BATAM.ID – Selama ini, brown sugar kerap dianggap sebagai alternatif gula yang lebih sehat. Banyak orang yang percaya kalau jenis gula ini mengandung lebih banyak nutrisi ketimbang gula putih.
Tak sedikit pula yang mengklaim, bahwa brown sugar lebih aman bagi penderita diabetes karena tak memberikan lonjakan gula darah. Benarkah demikian?
Sejatinya, gula putih dan brown sugar sama sama terbuat dari tanaman tebu. Secara kandungan nutrisi, keduanya pun tak jauh berbeda.
Biasanya, brown sugar diolah dari gula putih yang diberi tambahan molase —membuat warnanya jadi lebih gelap, dan mengandung sedikit vitamin serta mineral.
Bila dibandingkan, brown sugar sedikit lebih rendah kalori dan karbohidrat dibanding gula putih. Brown sugar juga mengandung lebih banyak kalsium, zat besi, dan kalium, meski kadarnya tak begitu signifikan. Minimnya perbedaan dari kedua gula tersebut tak akan mempengaruhi kesehatan kita.
Lantas, apa pengaruhnya terhadap kadar gula darah? Komposisi dari brown sugar dan gula putih terdiri dari sukrosa. 
Dalam paper berjudul International Tables of Glycemic Index and Glycemic Load Values: 2008, sukrosa memiliki kadar glikemik indeks sebesar 65. Artinya, baik brown sugar maupun gula putih dapat meningkatkan gula darah selayaknya kentang goreng, ubi, dan popcorn.
Bagi penderita diabetes, brown sugar sama tak menyehatkannya dengan gula putih. Pemanis tambahan dalam bentuk apapun, tetap harus dibatasi sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan lengkap. Dilansir healthline, asupan gula berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, obesitas, serta penyakit hati.
Beberapa penelitian juga menemukan, terlalu banyak mengonsumsi gula akan merusak sensitivitas insulin. Hal ini akan membuat kemampuan tubuh menyerap gula pada aliran darah berkurang. Imbasnya, kadar gula dalam darah semakin meningkat dan menyebabkan diabetes.
Editor: PAR
Sumber: Kumparan