JakartaReverse diet sedang menjadi tren untuk meminimalisir kenaikan lemak dalam tubuh. Praktik ini banyak dilakukan oleh atlet dan bodybuilders yang ingin meningkatkan tingkat energi sambil mempertahankan penurunan berat badan dan komposisi tubuh mereka. Lantas, apakah reverse diet ini efektif?

Ahli nutrisi Mochammad Rizal dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) menjelaskan bahwa reverse diet adalah strategi diet dengan menaikkan kalori secara terkontrol dan bertahap. Tujuannya untuk meningkatkan metabolisme tubuh sekaligus meminimalisir kenaikan lemak.

Menurut Rizal meski belum terbukti secara ilmiah reverse diet tampak berhasil untuk mencegah kenaikan berat badan pada beberapa orang yang melakukannya.

“Meskipun penelitian yang membahas tentang reverse diet masih terbatas, namun dilihat dari pengalaman orang-orang yang melakukan, cara ini efektif,” kata Rizal pada detikcom Sabtu (21/9/2019).

Menurut Rizal, yang perlu diingat adalah tujuan utama dari reverse diet yaitu untuk meningkatkan metabolisme. Ketika metabolisme naik, seseorang bisa mempertahankan berat badan dan komposisi tubuh saat ini dengan asupan kalori yang lebih banyak dan membantu proses penurunan berat badan lebih efektif di kemudian hari. Dengan reverse diet seseorang bisa makan lebih banyak tanpa takut berat badan naik.

Selain reverse diet, terdapat cara lain untuk mengatur metabolisme tubuh sebagai berikut :

1. Perbanyak aktivitas fisik/gerak
2. Olahraga
3. Tidur yang cukup
4. Istirahat diet misalkan 1-4 minggu. Kemudian dilanjutkan dengan diet lagi.

(fds/fds)

Editor: PAR
Sumber: detikheath