Adian Napitupulu Ngaku Sudah Dipanggil Jokowi dan Ditawari Jadi Menteri
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Dewan Pembina organisasi Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Adian Napitupulu bersama anggota Pospera lainnya menggelar jumpa pers terkait keterangan para mantan teman ahok, di Jakarta, Sabtu (25/6/2016). Adian membantah bahwa Pospera yang mendalangi pengakuan relawan mantan ahok tentang dugaan kecurangan pada pengumpulan KTP untuk Ahok. TRIBUNNEWS/HERUDIN

POJOK BATAM.ID – DENPASAR – Politisi PDI-P Adian Napitupulu mengaku sempat ditawari oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menjadi menteri pada kabinet mendatang.

Tawaran tersebut saat Adian dipanggil Jokowi pada 13 Agustus 2019 lalu.

Namun, Adian mengaku menolak tawaran Jokowi.

Adian merasa dia tidak memliki bakat menduduki posisi menteri.

“Sudah (bertemu Jokowi), diminta jadi menteri. Saya empat kali bilang, ‘ampun Pak Presiden saya tidak punya talenta jadi birokrat, saya tidak punya talenta jadi menteri’,” kata Adian saat ditemui di Denpasar, Bali, Sabtu (21/9/3019).

Baca: Sepak Terjang Hanif Dhakiri, Plt Menpora Pengganti Imam Nahrawi: Anak TKI yang jadi Menteri

Baca: Misteri Pembunuhan Model Panas Thailand Mulai Terungkap, Diduga Diperkosa Temannya Saat Mabuk

Namun dalam pertemuan tersebut, Adian mengaku belum sampai membahas untuk posisi menteri apa.

Ia juga mengaku mendukung Jokowi bukan untuk sekedar mengejar jabatan, tapi lebih karena ingin Indonesia lebih baik.

“Belum bicara posisi (menteri). Saya berjuang habis-habisan buat Jokowi tidak untuk jabatan, tapi untuk Indonesia lebih baik, itu saja. Jadi saya tidak mengejar jabatan,” katanya.

Saat kontestasi Pilpres 2019, Adian mendukung penuh Jokowi kembali menjadi presiden.

Aktivis 98 ini bahkan bersama kelompoknya sempat mendeklarasikan diri mendukung Jokowi untuk periode kedua.

Deklarasi digelar di Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/7/2018).

Acara ini juga dihadiri Jokowi.

Didukung kader Gerindra

Kabar mengenai Adian calon menteri Jokowi sudah mengemuka sejak Pilpres.

Bahkan saat itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyatakan dukungannya terhadap rencana Presiden Joko Widodo untuk memasukkan Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu sebagai menteri dalam Kabinet yang akan dibentuk.

Hal itu tentu menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memenangkan paslon 01 dalam putusannya.

“Adian sosok yang paling pantas untuk menjadi anggota kabinet Joko Widodo, karena dari seluruh Timses 01 hanya Adian yang terlihat paling kerja keras dan di garis depan dalam mengkampanyekan Pasangan 01,” ujar Arief saat di konfirmasi, Senin (24/6/2019).

Arief pun mengungkapkan, ia mengenal Adian sebagai sosok aktivis yang jujur dan setia.

Terlebih, ia kerap berdebat dengan Adian dalam program Catatan Najwa Shihab saat Pilpres 2019 lalu.

Baca: Setelah Faldo Maldini, Giliran Mardani Ali Sera yang Prediksi Hasil Putusan MK 28 Juni Nanti

“Dia sosok aktivis 98 jujur dan setia kawan serta selalu komit dengan lerjuangan cita cita Reformasi 98,” tegas Arief.

arief poyuono nih2
arief poyuono nih2 (ist)

Lebih jauh, Arief mengatakan bahwa lepas dari perbedaan partai dan pilihan yang dijalani dengan Adian, ia mengaku sangat senang jika aktivis 98 ini bisa menjadi menteri.

“Adian Juga sosok yang punya karakter yang kuat dalam memegang prinsip prinsip membela masyarakat. Aku senang kalau Adian bisa jadi anggota kabinetnya Joko Widodo, ” ujar Arief.

“(red-itu) kalau Joko Widodo-Maruf Amin dinyatakan menang oleh KPU,” tambahnya.

Saat ditanya mengenai beberapa kandidat Menteri yang ramai dibicarakan di media, termasuk salah satunya Agus Harimurty Yudhoyono (AHY).

Arif dengan lugas menjawab sosok Adian lebih cocok.

“Adian jauh lebih mumpuni dibandingkan AHY,” jelasnya.

Meski begitu, Arief meyakini hingga saat ini bahwa Prabowo-Sandi yang akan memenangkan Pilpres 2019.

“Saya sangat yakin 1000 persen, Paslon 02 akan menang di MK,” tandasnya.

Sebelumnya, nama Politisi PDIP yang juga mantan aktivis 98 Adian Napitupulu sempat disebut Presiden Jokowi sebagai figur yang memiliki kapasitas untuk menjabat posisi Menteri di Kabinet Pemerintahan Jokowi-Amin nantinya.

Hal tersebut diungkapkan Presiden dalam sambutannya di acara Halal Bihalal Aktivis 98 di Puri Agung, Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta (16/6/2019) lalu.

Saat itu Jokowi juga sempat menyinggung soal posisi Menteri yang sampai saat ini belum didapatkan oleh Aktivis 98.

Editor: PAR
Sumber: Tribunnews.com