Jakarta – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso membocorkan modus oknum kejahatan di penyaluran beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau beras miskin (raskin). Kejahatan yang dilakukan oknum tersebut membuat beras Bulog terkesan tidak berkualitas.

“Sekarang saya bocorkan sedikit bahwa ada penjualan karung-karung kemasan yang sama dengan merek-merek termasuk mereknya Bulog. Nah itu dijualbelikan, ya, terus diisi beras semau-maunya,” kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (20/9/2019).

Dengan kata lain, ada pihak-pihak yang sengaja memfitnah bahwa beras produksi Bulog itu tidak layak dikonsumsi.

“Jadi itu yang memfitnah Bulog salah satunya, dikasih beras jelek, karena kantongnya merek Bulog maka langsung orang berasumsi bahwa itu produk Bulog yang berkutu, jelek, bau dan lain-lain,” jelasnya.

Buwas juga ingin melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengusut permasalahan itu. Pasalnya dia ingin induk dari oknum tersebut terungkap.

“Bila perlu nanti saya mohon untuk bekerja sama dengan KPK karena harus sampai induknya ya. Karena ini nilai besar ya, karena di undang-undang itu KPK kan Rp 1 miliar ke atas harus ditangani oleh KPK ya,” ujarnya.

Dia berharap dengan adanya pembuktian itu, serta bukti-bukti lain yang masih diselidiki, masyarakat akan lebih jeli bahwa masih ada kejahatan seperti itu. Pihaknya pun menyayangkan perbuatan seperti itu karena beras BPNT disalurkan untuk masyarakat kurang mampu.

“Masih dipermainkan saja ya untuk saudara-saudara kita yang masih kurang mampu, yang masih perlu bantuan dari kita semua, tapi begitu pemerintah berbuat (malah) dipakai mainan. Nanti akan disikapi oleh kepolisian ya,” tambahnya.

(toy/zlf)

Editor: PAR
Sumber: detikfinance