JakartaCedera otak traumatis pada anak dan remaja berhubungan erat dengan sejumlah barang dan aktivitas sehari-hari.

Studi terbaru menemukan, barang-barang yang paling sering menyebabkan cedera otak pada anak meliputi perabotan dan perlengkapan rumah, serta olahraga.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Brain Injury ini mendapati 72 persen kunjungan ke unit gawat darurat disebabkan oleh cedera otak traumatis pada anak-anak di Amerika Serikat. Cedera umumnya disebabkan oleh sejumlah produk harian.

Cedera otak traumatis merupakan luka yang terjadi secara mendadak seperti benjolan, pukulan, atau sentakan yang menyebabkan kerusakan pada otak.

Penelitian ini menggunakan 4,1 juta data cedera otak traumatis non-fatal pada anak dan remaja di AS sepanjang 2010-2013. Data menunjukkan, produk olahraga dan rekreasi menjadi yang paling umum menyebabkan cedera pada anak sebesar 28,8 persen.

Produk olahraga diikuti perabot dan perlengkapan rumah tangga sebesar 17,2 persen serta struktur rumah dan bahan konstruksi dengan 17,1 persen.

“Lantai yang tidak rata dan tangga sering menyebabkan jatuh. Tergelincir, tersandung, dan jatuh sudah sangat umum. Beberapa jatuh dapat menyebabkan cedera kepala serius,” kata peneliti dari Pacific Institute for Research and Evaluation, Bina Ali, dikutip dari CNN.

Cedera otak traumatis akibat perabotan dan perlengkapan rumah, terutama tempat tidur lebih sering terjadi pada bayi hingga anak usia 4 tahun. Sedangkan anak dan remaja usia 5-19 tahun lebih sering mengalami cedera akibat olahraga dan rekreasi.

“Temuan ini tidak terlalu mengejutkan. Bayi dan anak kecil sering [berada] di dalam ruangan, jadi kita melihat bahwa penyebab utama cedera kepala mereka adalah perabotan dan perlengkapan rumah,” ucap Ali.

Berikut 10 barang yang paling sering menyebabkan cedera otak traumatis non-fatal pada anak-anak usia di bawah 1 tahun hingga 19 tahun:

1. Lantai
2. Tempat tidur
3. Sepak bola Amerika
4. Tangga
5. Sepeda
6. Bola basket
7. Langit-langit kursi
8. Dinding kursi
9. Sepak bola
10. Meja

Barang-barang ini tidak mesti dihindari, tapi patut diwaspadai dan lebih berhati-hati ketika menggunakannya.

(ptj/asr)

Editor: PAR
Sumber: kumparan