Salah satu lokasi ibu kota baru di Samboja-Kaltim/Foto: Eduardo SimorangkirSalah satu lokasi ibu kota baru di Samboja-Kaltim/Foto: Eduardo Simorangkir
POJOK BATAM.ID Balikpapan – Pemerintah menggunakan konsep smart city smart mobility dalam membangun infrastruktur transportasi di ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim). Konsep tersebut melahirkan sebuah sistem transportasi yang pendekatannya ramah lingkungan.

Salah satu moda transportasi yang akan digunakan di ibu kota baru nanti adalah autonomous rail rapid transit. Moda transportasi ini menyerupai kereta.

Moda transportasi ini memakai ban dari karet, dan yang menarik, tidak melintas di atas melainkan menyusur garis putih yang sudah dilukis di jalur yang sudah ditentukan.

“Karena rel itu mahal sekali, investasinya 1 km bisa Rp 200- Rp300 miliar, apalagi kalau elevated Rp 400 miliar. Nah kalau ini tanpa rel akan menekan harga,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ditemui di Balikpapan, Kamis (19/9/2019).

Rencananya akan dibangun pada fase 2 pembangunan ibu kota baru. Pada tahap awal, transportasi yang akan digunakan kemungkinan kereta LRT dan juga bus elektrik.

“Karena teknologinya ini kan baru. Jadi kita menggunakan dulu dengan bus gandeng, tapi konsep infrastrukturnya dasarnya autonomous,” jelas Budi.

Selain itu, transportasi masa depan lainnya yang akan dikembangkan untuk IKN adalah kapal. Kapal digunakan lantaran ibu kota baru mempunyai potensi untuk pengembangan wilayah pesisir di sekitar area Teluk Balikpapan.

“Kita bisa pakai kapal, seperti kapal yang pakai solar cell. Daerah terik kayak gini kan bisa luar biasa kencang dia (energinya)” tutur Budi.

“Pokoknya harus eco friendly karena ini adalah kota masa depan. Kita harus bangun kota yang berkelanjutan. Angkutan massal harus menggunakan listrik. Kalau itu terjadi, maka kota baru ini bukan cuma ibu kota tapi juga bisa jadi destinasi wisata sehingga orang bisa lihat kota masa depan itu seperti ini,” terang Budi.

(eds/hns)

Editor: PAR
Sumber: detikFinance