Pemain depan Napoli, Dries Mertens (tengah), berduel dengan bek Liverpool, Virgil van Dijk (kanan). Foto: Ciro de Luca/Reuters
Napoli meraih kemenangan 2-0 atas juara bertahan Liga Champions, Liverpool, pada matchday perdana Grup E. Bertanding di San Paolo, Rabu (18/9/2019) dini hari WIB, Partenopei menang berkat gol tunggal Dries Mertens.
Gol Mertens tersebut tercipta pada menit ke-82 melalui tendangan penalti. Napoli mendapatkan penalti tersebut setelah Andrew Robertson melakukan pelanggaran terhadap Jose Callejon.
Satu gol lainnya dilesakkan oleh Fernando Llorente pada injury time babak kedua, tepatnya pada menit 90+2.
***
Jika ada yang bisa kita pelajari dari sesuatu yang berulang, maka itu adalah perkara bagaimana ia memberikan kita pengalaman. Dari situ, semestinya kita sudah bisa menebak bagaimana sebuah kejadian akan berakhir.
Tak terkecuali pertemuan Liverpool dan Napoli. Musim kemarin, kedua kesebelasan bertanding dua kali di fase grup Liga Champions. Hasilnya, Napoli menang di Naples, sementara Liverpool unggul di Liverpool. Skornya pun identik: 1-0.
Maka, ketika kedua kesebelasan bertemu kembali di fase grup Liga Champions, mestinya kita sudah bisa menebak-nebak hasil akhirnya. Terlebih, kekuatan Liverpool dan Napoli tidak banyak berubah.
 
Liverpool boleh saja digdaya di Premier League, tapi di pertandingan ini beda cerita. Napoli, yang mengandalkan Hirving Lozano dan Dries Mertens di lini depan, tampil menyengat. Berulang kali mereka menekan dan membuat barisan pertahanan Liverpool bekerja ekstra.
Hasilnya, pada menit ketujuh, gawang Liverpool bobol. Kiper Liverpool, Adrian San Miguel, dua kali melakukan penyelamatan atas sepakan keras Fabian Ruiz. Bola rebound kemudian disambar Lozano dengan sundulan dan masuk ke gawang Liverpool.
Sial buat Napoli, gol urung tercipta. Lozano kepalang berada pada posisi offside.
Agresivitas Ruiz ketika melepaskan sepakan dengan begitu ganas itu seakan-akan menjadi potongan kecil soal bagaimana Napoli memperlakukan pertandingan ini.
Sorakan pendukung menggema begitu keras manakala Ruiz menghantam bola itu keras-keras hingga dua kali. Buat Liverpool, ini adalah neraka. Mereka memang tidak tampil buruk, tetapi lawan mereka kesetanan setengah mati.
Sebagai bukti, Napoli cuma punya 10 attempts pada pertandingan ini, tetapi 5 di antaranya mengarah tepat sasaran. Sebaliknya, Liverpool punya 13 percobaan, tetapi cuma 4 yang tepat sasaran –dan tidak ada yang menjadi gol.
Liverpool sendiri bukannya tidak punya peluang. Pada babak pertama, Sadio Mane memaksa kiper Alex Meret melakukan sebuah penyelamatan. Pada lain kesempatan, sundulan Roberto Firmino melambung tipis di atas mistar gawang.
Buruknya Liverpool melakukan penyelesaian akhir dimanfaatkan betul oleh Napoli. Mereka berusaha seefisien mungkin memanfaatkan kans yang ada.
Sampai akhirnya, mereka mendapatkan penalti pada menit ke-82 menyusul pelanggaran yang dilakukan Andrew Robertson terhadap Jose Callejon. Mertens, yang menjadi algojonya, tidak membuang percuma kesempatan itu. Napoli unggul 1-0.
Liverpool mendapatkan kans untuk mencetak gol tak lama setelahnya. Namun, sundulan gelandang mereka, Fabinho, gagal menemui sasaran.
Sebaliknya, sebuah sepakan kaki kanan dari Fernando Llorente –yang masuk menggantikan Lozano pada menit ke-69– berhasil menggandakan keunggulan tuan rumah. Yang menyesakkan buat Liverpool, gol itu bermula dari blunder bek andalan mereka, Virgil van Dijk.
Bermaksud mengembalikan bola ke rekan sendiri, bola operan Van Dijk dari sisi kiri pertahanan Liverpool malah diserobot Llorente. Alhasil, striker asal Spanyol itu dengan leluasa membobol gawang Adrian.
Napoli pun menutup laga ini dengan kemenangan 2-0.
Editor: PAR
Sumber: kumparan