Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memprediksi pemilihan umum Israel akan berlangsung ketat, Selasa (17/9).

Perdana menteri petahana, Benjamin Netanyahu, yang merupakan sekutu dekat Trump akan berhadapan dengan delapan penantang lainnya.

“Pemilu besar besok di Israel. Ini akan berjalan ketat. Ini adalah pemilu 50-50,” ucap Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Senin (16/9).

Berdasarkan jajak pendapat terbaru yang dirilis pada Jumat pekan lalu, Netanyahu diprediksi akan bersaing ketat dengan Benny Gantz dari koalisi Biru dan Putih. Gantz merupakan mantan panglima militer Israel.

Pemilu ini merupakan yang kedua kalinya digelar Israel dalam lima bulan terakhir. Pemungutan suara digelar menyusul kegagalan Netanyahu membentuk pemerintahan meski partainya, Likud, telah memenangkan pemilu pada April lalu.

Netanyahu memutuskan menggelar pemilu lagi untuk menghindari Presiden Rauven Rivlin menunjuk orang lain untuk membentuk pemerintahan di parlemen.

Netanyahu merupakan PM terlama Israel yang telah menjabat selama empat periode sejak 1996-1999 dan 2009-2019. Kegagalan membentuk pemerintahan pada April lalu dinilai merupakan kekalahan terbesar Netanyahu dalam karier politiknya.

Dilansir AFP, pencalonan Netanyahu dalam pemilu kali ini juga dilakukan ketika dia masih menjadi subjek penyelidikan dugaan kasus korupsi yang sudah menyeret namanya sejak 2017 lalu.

Pengadilan bahkan bisa mendakwa Netanyahu atas tuduhan korupsi tersebut dalam beberapa pekan mendatang. (rds/dea)

Editor: PAR
Sumber:  CNN Indonesia