Nias menjadi salah satu dari sekian banyak deretan pulau eksotis di Indonesia. Pulau yang biasa disebut “Tano Niha” oleh masyarakat lokalnya tersebut memiliki beragam potensi budaya dan keindahan alam yang luar biasa.
 
Salah satu daya tarik Nias bagi wisatawan baik lokal hingga mancanegara adalah wisata baharinya. Apalagi, gelaran Sail Nias tahun ini baru saja digelar di Pelabuhan Baru Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut), pada Sabtu (14/9).
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Sail Nias merupakan event strategis bagi Kepulauan Nias dan Sumut secara umum. Selain itu, Nias diharapkan akan lebih banyak dikenal dan dikunjungi wisatawan setelah perhelatan tersebut.
“Dengan adanya Sail Nias 2019, kami meyakini tingkat kunjungan wisatawan mancanegara akan meningkat, seiring dengan merapatnya kapal-kapal layar ke Nias Selatan. Pelaksanaan Nias Pro Internasional Surfing yang sukses digelar di Pantai Sorake juga menjadi atraksi menarik yang populer hingga mancanegara,” kata Arief seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan pada Minggu (15/9).
Penyelenggaraan ajang Sail Nias 2019 diharapkan mendorong naik kelasnya pariwisata di Kepulauan Nias, Sumut. Untuk menarik lebih banyak wisatawan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga akan membuat paket-paket wisata dari Danau Toba hingga ke Nias.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan adalah pariwisata. Dalam hal ini, Nias merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi pariwisata sangat baik sehingga, promosi Nias harus mendunia.
Luhut berharap, setelah event Sail Nias selesai, promosi Nias harus semakin gencar. Dengan begitu, Nias akan semakin populer. Nantinya, para penggiat pariwisata juga bisa membuat paket wisata termasuk dengan menggunakan berbagai platform digital.
“Masyarakat Nias harus memiliki budaya ramah ke turis. Masyarakat harus menyambut wisatawan dengan baik. Hospitality harus bagus. Sampah juga jangan ada lagi di laut. Laut harus bebas dari plastik. Yang jelas, potensi pariwisata dan perikanan di Nias harus terus dijaga,” katanya.
 
Selain itu, Luhut berharap keberadaan Desa Bawomataluo di Kabupaten Nias Selatan juga menjadi warisan dunia. Terlebih, desa ini sudah menjadi ikon wisata budaya dan sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional oleh Kemendikbud pada 2017 melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 168/M/2017.
Digelar sejak 2009, Sail Nias 2019 merupakan event layar ke-11 yang diisi dengan berbagai acara menarik. Pada puncak acara ditampilkan tari kolosal eksotik budaya Nias, lompat batu yang memecahkan rekor MURI, parade kapal nelayan diiringi paramotor dan paratrike, terjun payung 16 personel TNI gabungan, dan flying pass tiga pesawat tempur Hawk 100/200 TNI AU.
Penyelenggaraan Sail Nias 2019 yang dilangsungkan di Pelabuhan Baru Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (14/9), melibatkan empat kabupaten dan satu kota di Pulau Nias yakni Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias Selatan, Nias Barat, Nias, dan Nias Utara.

Hadir pula dalam kesempatan itu Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, serta Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
 
Editor: PAR
Sumber:  kumparan