Suasana Bandara Sultan Syarif Kasim yang diselimuti kabut asap di Pekanbaru, Riau, Selasa (10/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
POJOK BATAM.ID – Kabut asap di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan berdampak pada penerbangan. Setidaknya, lebih dari 100 penerbangan dari dan menuju wilayah-wilayah terdampak asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terganggu.
Kabut asap yang tebal membuat jarak pandang dinilai kurang aman bagi pilot-plot yang membawa pesawat. Akibatnya, penerbangan pesawat terpaksa ada yang ditunda keberangkatannya (postpone), mengalami keterlambatan (delay), pengalihan pendaratan (divert), bahkan dibatalkan (cancel).
Sejauh ini, sebanyak 105 penerbangan Lion Air, Wings Air, dan Batik Air terganggu. Begitu juga dengan penerbangan maskapai Garuda Indonesia yang terpaksa delay hingga 100 menit.
Misalnya, penerbangan di Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dari Rabu (11/9) hingga hari ini, Minggu (15/9), sudah banyak yang dibatalkan.
“Namun, saat itu visibility (jarak pandang) di Bandara Sampit tiba-tiba menurun jadi satu kilometer, dari semula tujuh kilometer,” ujar Operation Wings Air Pangkalan Bun, Hendi, Kamis (12/9), kepada InfoPBUN.
Penumpang di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan Terlambat Terbang akibat Kabut Asap. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Hal yang sama juga terjadi di Bandara Syamsudin Noor, Kalimantan Selatan, yang terpaksa membatalkan sejumlah penerbangan akibat tebalnya kabut asap yang mengepung kawasan bandara. Bahkan, dua pesawat sampai harus berputar-putar di langit karena sulit untuk melakukan proses pendaratan.
“JT320 (rute Jakarta-Banjarmasin) dan GA 530 (rute Jakarta-Banjarmasin) masih holding, muter-muter di atas,” kata juru bicara AP I Cabang Bandara Syamsudin Noor, Aditya Putra Patria, lewat pesan tertulis kepada banjarhits.id, Sabtu (14/9).
Ratusan calon penumpang dan pengantar juga terpaksa menggunakan masker karena asap yang sampai masuk ke dalam ruang tunggu bandara.
Aktivitas gangguan penerbangan yang sama juga terjadi di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Bahkan, penerbangan sempat mengalami delay dan cancel pada Senin (9/9) lalu.
Penerbangan yang ditunda dan dibatalkan berasal dari daerah yang memiliki titik-titik api cukup banyak. Sehingga berpengaruh pada jarak pandang yang tak memungkinkan dilakukan penerbangan.
“Delaynya itu asal Sintang, Putusibau, Ketapang, itu asapnya memang luar biasa. Pesawat Wings itu delay 3 jam Pontianak-Ketapang. Lalu yang cancel itu pesawat Nam Air karena kabut asap, di Sintang kondisi tersebut benar-benar tidak operate karena tebal asapnya,” kata PLT Officer Incharge (OIC) Bandara Supadio, Didi Herdiansyah, kepada Hi!Pontianak, Selasa (10/9).
Sejumlah kendaraan melintas di atas Jembatan Ampera yang diselimuti kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (8/9). Foto: ANTARA FOTO/Mushaful Imam
 Tak hanya di Kalimantan, kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang, Sumatera Selatan, juga berdampak pada aktivitas penerbangan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Pihak bandara terpaksa membatalkan jadwal keberangkatan dan kedatangan sebagai upaya antisipasi risiko yang terjadi jika penerbangan tetap dilakukan.
“Jarak pandang sangat terbatas bahkan sempat menyentuh 300 meter, jauh dari jarak pandang ideal yakni 800 meter-1 kilometer,” Plt General Manager Angkasa Pura II Bandara SMB II Palembang, Indra Crisna Seputra, dilansir Urban Id, Jumat (13/9).
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan gangguan ini berpotensi mengacaukan rotasi pesawat untuk rute-rute penerbangan selanjutnya.
“Keputusan tersebut disebabkan akibat cuaca buruk berupa fog/ smoke (kabut asap) yang terjadi di beberapa daerah. Kondisi ini mengakibatkan jarak pandang pendek (visibility below minimum) dan tidak memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan,” ungkap Danang, Sabtu (14/9).
Pihak Lion Air Group juga telah menginformasikan gangguan perjalanan kepada seluruh calon penumpangnya. Pihaknya juga siap membantu penumpang yang ingin melakukan refund atau pengembalian dana.
“Lion Air Group memfasilitasi kepada penumpang yang akan melakukan proses pengembalian dana (refund), perubahan jadwal keberangkatan (reschedule) sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku,” tutur Danang.
Editor: HEY
Sumber: Kumparan