PB Djarum vs KPAI Selesai di Meja MediasiMenpora umumkan kesepakatan KPAI dan PB Djarum untuk menutup polemik audisi bulutangkis (Ari Saputra/detikcom)
JAKARTA, POJOK BATAM.ID – Polemik soal eksploitasi anak di audisi umum bulutangkis diselesaikan di meja mediasi. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan PB Djarum telah punya kesepakatan terbaik.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bertindak selaku mediator dalam penyelesaian polemik ini. Pencarian solusi ikut melibatkan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Kesepakatan ini dibacakan Menpora Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, di Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2018). Poin kesepakatannya yakni KPAI sepakat mencabut surat yang meminta PB Djarum menghentikan audisi. Di sisi lain PD Djarum akan melanjutkan audisi pencarian bibit unggul atlet bulutangkis di Tanah Air.

“Djarum Foundation, bahwa PB Djarum sepakat untuk mengubah nama yang semula Audisi Umum PB Djarum 2019 menjadi Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis, tanpa menggunakan logo, merek, dan brand image Djarum,” ujar Imam.

“Untuk KPAI, KPAI sepakat untuk mencabut surat KPAI tanggal 29 Juli 2019 tentang permintaan pemberhentian audisi Djarum,” sambung dia.

Imam mengatakan Kemenpora, KPAI, dan PBSI sepakat memberi kesempatan kepada PB Djarum untuk melakukan konsolidasi internal guna melanjutkan audisi di tahun 2020. Audisi bulutangkis dilanjutkan sebagai sarana pengembangan bibit atlet. Selain itu, bulutangkis merupakan cabang olahraga penyumbang medali di ajang olahraga internasional, termasuk medali emas Olimpiade.

“Semoga ini mengakhiri polemik, kekhawatiran, mungkin juga kecemasan atlet-atlet muda, orang tua, dan juga masyarakat keseluruhan tentang masa depan bulutangkis Indonesia,” ucap Imam.

Editor: HEY
Sumber: detikNews