Hakam Mabruri (34 tahun), warga Jalan Raya Gading Selatan, Desa Gading, Kecamatan Bululawang, Kabupayen Malang, akan melakukan perjalanan keliling 14 negara di Afrika menggunakan sepeda angin. Tema perjalanannya adalah ‘Road to Africa Holy Journey’. Hakam dilepas di Pondok Pesantren (Ponpes) An Nur 2, Bululawang, Kabupaten Malang, Selasa (10/9).
Hakam akan menempuh rute sekitar 17.000 kilometer (km). Dari Ponpes An Nur 2, ia akan melintasi Kota Batu menuju Jakarta lewat jalur darat. Setelah itu, pria yang juga alumni Ponpes An Nur 2 ini akan terbang ke Afrika untuk menjelajahi Mesir, Sudan, Ethiopia, Kenya, Uganda, Rwanda, Tanzania, Mozambik, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Botswana, Namibia, dan Afrika Selatan.
Hakam akan menempuh rute tersebut selama setahun penuh. Ia membawa misi perdamaian dan akan memberitahukan negara-negara tersebut bahwa Indonesia yang mayoritas muslim adalah negara yang ramah dan penuh toleransi.
Dia juga ingin menunjukkan bahwa pondok pesantren dapat melahirkan santri dengan pemikiran maju. “Kami akan mengampanyekan Moslem For Peace dan saya mewakili pondok pesantren ini akan mengampanyekan itu,” tutur Hakam, suami dari Rofingatul Islamiyah.
Menurut Hakam, Afrika sangatlah mengesankan, selama perjalanan dirinya akan menikmati alam Afrika sekaligus singgah ke tempat-tempat bersejarah dari semua agama di sana.
“Afrika itu seksi dan Afrika bisa dikatakan ‘ibu bumi’. Banyak permasalahan yang lahir di Afrika. Di Afrika banyak lahir agama-agama samawi dan keyakinan lokal, serta keindahan alamnya. Beda dengan benua lain,” ungkapnya.
Sementara itu, penggagas ‘Malang Jejeg’ sekaligus promotor ‘Road to Africa Holy Journey’, Heri Cahyono, mengatakan dirinya mendukung niat baik dan tulus Hakam. “Ingin mengampanyekan Islam yang damai,” terang Heri saat melepas keberangkatan Hakam.
Heri Cahyono yang akrab disapa HC menyampaikan, Hakam membutuhkan persiapan matang, di antaranya keamanan. Mengingat di beberapa negara Afrika sering kali terjadi konflik.
“Dengan kondisi Afrika yang sulit ditebak, kita siap mengawal Hakam. Jika di suatu negara terjadi konflik, maka sudah kita siapkan way out. Kita juga mendapat support dari PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), yang jaringannya ada di setiap negara, itu bisa kita hubungi nantinya,” tutur Heri.Diketahui, sebelumnya Hakam telah melakukan perjalanan serupa menggunakan sepeda anginnya. Ia berhasil menuntaskan rute Malang–Makkah, Arab Saudi (2016–2018), Malang–Lombok (2012), Malang–Sulawesi–Kalimantan–Sabah–Brunei–Serawak–Kalimantan–Palembang–Jakarta–Malang (2012), Malang–Palembang (2011), dan Batu–Flores (2011).
Editor: PAR
Sumber:  kumparan