Presiden ke-3 RI BJ Habibie tumbang dan harus dirawat di RSPAD Gatot Soebroto sejak 2 September lalu. Putra kedua Habibie, Thareq Kemal Habibie menyebut pihak keluarga sengaja membatasi kunjungan agar ayahnya bisa istirahat total.
ADVERTISEMENT
“Harus (dibatasi) karena aturan RS adalah ini ICU. Di luar negeri saja kok kita bisa taat, kenapa di sini enggak? Kalau di ICU yang bisa berkunjung terbatas, hanya keluarga,” kata Thareq di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (10/9).
Ia menyebut, pihaknya juga akan membatasi pertemuan Habibie setelah sembuh nanti. Termasuk, jika ada tokoh yang ingin bersilaturahmi di kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta Selatan.
“Bapak itu senang terima tamu banyak orang yang minta pendapat karena memang beliau paling ngerti tekonologi, pernah jadi menteri, wapres, presiden. Jadi banyak orang datang minta pendapat,” tutur Thareq
“Untuk berikutnya, kita di rumah, di Kuningan (Jakarta Selatan) pun harus kita batasi, siapa saja yang bisa menjenguk dan berkunjung,” imbuhnya
Sebab, kata dia, meski kondisi otak Habibie masih sangat bagus, namun fisiknya sudah melemah seiring dengan bertambahnya umur. Apalagi, menurut Thareq, ayahnya yang sudah berusia 83 tahun itu bisa kelelahan dan tumbang jika terlalu banyak agenda.
“Mohon dimengerti, beliau itu memang sudah agak sepuh, sudah di atas 80-an, yaitu 83 jelang 84. Beliau aktivitasnya sangat tinggi dan suka lupa kalau sudah 80 tahun karena otaknya masih jalan,” pungkasnya.
Selama sepekan BJ Habibie dirawat, sudah ada sejumlah tokoh yang datang menjenguk. Mulai dari Presiden Joko Widodo, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wapres Jusuf Kalla, hingga Gubernur DKI Anies Baswedan.
Editor: PAR
Sumber:  kumparan