Jakarta, POJOKBATAM.IDJack Ma mengumumkan akan resmi meletakkan kursi chairman Alibaba kepada Daniel Zhang secara efektif mulai 10 September 2019. Sosok Zhang sebenarnya bukan wajah lama bagi raksasa
asal China tersebut.

Zhang menjadi salah satu sosok yang turut mengantarkan kesuksesan bagi Alibaba selama 12 tahun atau sejak 2007. Kala itu ia menjabat sebagai chief financial officer (CFO) di Taobao, anak perusahaan Alibaba.

Taobao, situs lelang serupa eBay fokus memasarkan barang elektronik. Setelah membawa kesuksesan bagi Taobao, Zhang kemudian digeser menjadi COO perusahaan pada 2008.

Di tahun 2011 ia kemudian didaulat menjadi Presiden Tmall, platform business-to-consumer (B2C) milik Alibaba. Ia mempelopori terbosan yang membuatnya semakin dikenal.

Sepak terjangnya kian dikenal kala menciptakan 11 November Shopping Festival (Single’s Day), festival belanja populer di Cina untuk yang masih lajang.

Festival ‘lajang’ yang didominasi angka 1 ini merepresentasikan kesendirian. Pada 2017, pembeli menghabiskan sekitar US$25 miliar atau Rp372 triliun dalam festival belanjan ini. Kedepannya Single’s Day menjadi hari belanja luring (offline) dan daring (online) terbesar di dunia.

Sukses dengan sejumlah anak perusahaan membuat induk usaha, Alibaba Grop kepincut menarik pria kelahiran 11 Januari 1972 ke kantor pusat. Pada 2013 ia dipercaya sebagai COO Alibaba Group yang berperan mengawasi investasi strategi bagi perusahaan.

Sosok yang dikenal juga dengan nama Xiaoyaozi ini kemudian mendapat kepercayaan untuk membangun hubungan dengan raksasa e-commerce dunia lainnya di dalam negeri dan luar China.

 

 

 

Pada Mei 2015, Zhang menggantikan Jonathan Lu sebagai CEO Alibaba Group. Di tangannya, pendapatan Alibaba yang sempat merosot 49 persen di awal 2015 berhasil keluar dari zona merah.

Banyak pihak meyakini pengalaman Zhang ketika memimpin perkembangan cepat Tmall dan mempelopori Single’s day mampu meningkatkan ekosistem yang tepat bagi marketplace Alibaba.

Pria lulusan Shanghai University of Finance and Economics ini memiliki latar belakang pengelolaan keuangan yang kuat. Tak heran jika ia juga dipercaya memimpin investasi Alibaba dalam Alibaba Health, Haier, In+me Retail dan Singapore Post. Zhang juga menjadi anggota direksi dari perusahaan publik termasuk Alibaba Health dan Weibo.

World Economic Forum mencatat salah satu tantangan Zhang saat ini adalah meningkatkan persaingan dari perusahaan China sukses lainnya seperti Baidu dan Tencent. Baidu merupakan penyedia layanan mesin pencari yang paling banyak digunakan di China. Sedangkan Tencent adalah perusahaan yang menaungi Joox, WeChat dan WeChat Pay, aplikasi pesan singkat dan dompet digital terbesar di China.

“Sejak ia mengambil alih sebagai CEO, ia telah menunjukkan bakatnya yang luar biasa, ketajaman bisnis dan kepemimpinan yang teguh,” tutur Jack Ma yang memuji sosok Zhang selama menjadi CEO.

“Di bawah kepemimpinannya, Alibaba telah melihat pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan selama 13 kuartal berturut-turut.”

Sebelum bergabung dengan Alibaba Group, Zhang sempat menjabat sebagai senior manager divisi audit dan penasihat bisnis di Price waterhouse Coopers (PwC), kantor jasa profesional terbesar dunia yang berkantor di Shanghai. Ia juga pernah menjabat sebagai Chief Finance Officer (CFO) di sebuah perusahaan pengembang gim online Shanda Interactive Entertainment. (ndn/evn)

 

 

 

Editor: PAR
Sumber: CNN Indonesia