Jakarta, POJOK BATAM.ID – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan membatalkan ‘negosiasi damai’ dengan Taliban yang seharusnya bisa menjadi titik awal keduanya menghentikan perang selama 18 tahun.

Trump mengungkap melalui akun pribadinya di Twitter pada Minggu (8/9), bahwa dia seharusnya berdiskusi dengan pemimpin Taliban dan Presiden Afganistan Ashraf Ghani dalam pertemuan rahasia di Camp David.

Namun pertemuan itu tidak pernah terjadi menyusul serangan di Kabul yang membuat salah satu tentara AS tewas.

“Tanpa sepengetahuan hampir semua orang, pemimpin utama Taliban dan, secara terpisah, Presiden Afganistan, secara rahasia akan bertemu dengan saya di Camp David pada Minggu. Mereka akan datang ke AS pada malam ini,” cuit Trump.

Trump juga mengungkap serangan di Kabul membunuh satu dari empat tentara AS dan 11 orang lain. Dia mempertanyakan prilaku seseorang yang ingin memperkuat posisi tawar dengan melakukan banyak pembunuhan.

 

 

Kabul telah berubah menjadi mencekam dengan berbagai aksi kekerasan mematikan. Situasi itu terjadi walau AS dan pemberontak telah mencapai kesepakatan ‘pada prinsipnya’ AS bakal menarik ribuan tentara dari Afganistan atas imbalan janji keamanan dari Taliban.

AS mulai ikut campur di Afganistan sejak serangan pertama terjadi pada 11 September 2011. Menurut sebagian perjanjian yang diumumkan ke publik, Pentagon akan menarik 5 ribu dari 13 ribu tentara yang berada di lima basis di Afganistan pada awal tahun depan. (fea)

 

 

 

 

 

 

 

Editor: HEY
Sumber: CNN Indonesia