POJOK BATAM.ID – Polisi menangkap Suharyono, pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Batam.

Penangkapan itu dibenarkan oleh Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo Rahmad Purboyo saat dikonfirmasi, Jumat 06/09/2019).

“Benar, pelaku masih kita bawa dari Karimun,” ujar Kapolres.

Sementara pelaku saat ini dalam perjalanan.

Unit IV Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Barelang, Brigadir Toni mengatakan sedang membawa Suharyono menuju Batam.

“Sekitar saru jam lagi sampai di Batam, tunggu aj iya,” ucapnya.

Diketahui pelaku, Suharyono telah kabur sejak 3 hari yang lah pasca orang tua korban mengetahui tindakan itu.

Berdasarkan keterangan pihak sekolah sudah ada 3 laporan yang diterima sekolah dan informasi dari KPPAD ada 6 orang tua korban yang telah melapor, sedangkan laporan ke unit Reskrim baru 1 laporan.

Melarikan diri

Suharyono oknum guru yang melakukan pencabulan terhadap belasan muridnya akhirnya dipecat oleh pihak sekolah sebagai sanksi terhadap perilaku tak senonohnya.

Kepala Sekolah SD yang berlokasi di Batam Centre tersebut mengakui jika M melakukan perbuatan asusila dengan modus melakukan hipnoterapi terhadap murid-muridnya.

“Modus yang dipakai metode hipnoterapi,” ujar Kepala sekolah kepada Tribunbatam.id, Kamis (5/9/2019).

Mengenai proses hukum yang akan diambil pihak sekolah mengaku akan menyerahkannya pada orangtua korban.

“Proses hukumnya kita serahkan kepada orangtua korban” ujarnya.

Namun, pihak sekolah mengatakan akan siap membantu dan memfasilitasi orangtua korban dalam proses hukum.

“Kami akan membantu dan memfasilitasi untuk proses hukum” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Suharyono, oknum guru sekolah dasar (SD) di kawasan Batam Centre yang diduga melakukan pencabulan terhadap siswa SD di tempatnya mengajar melarikan diri setelah ketahuan melakukan perbuatan tak senonoh terhadap anak didiknya.

Pria berusia 45 tahun tersebut disebut telah mengajar di sekolah tersebut selama 4 tahun belakangan.

Diduga sedikitnya sudah belasan anak menjadi korban pelampiasan hawa nafsu pria itu.

Berdasarkan keterangan pihak sekolah sudah ada 3 laporan yang diterima sekolah, sedangkan informasi dari KPPAD ada 6 orang tua korban yang telah melapor.

 

Kepala sekolah SD tersebut saat dikonfirmasi Tribunbatam.id mengaku prihatin dengan kejadian tersebut.

“Saya tak menduga, dia bisa melakukan perilaku seperti ini,” ujarnya kepada Tribunbatam.id dengan nada sedih, Kamis (5/9/2019).

Ia menceritakan, selama ini M dikenal sangat baik dan sangat disukai anak-anak.

Bahkan dia begitu peduli pada anak murid, sehingga beberapa orangtua siswa sendiri pun mengenalinya.

Selama ini, M yang tinggal di mess milik Yayasan mengajar semua mata pelajaran di sekolah.

Saat kejadian tersebut, M membuat sesi hipnoterapi di ruang kelas berlangsung, kemudian oknum guru ini menyuruh siswa tutup mata dan kesempatan itulah digunakan M melakukan aksinya.

Hingga kini pihak sekolah tidak mengetahui keberadaan oknum guru tersebut.

Diduga ia telah melarikan diri.

Berdasarkan hasil pantauan Tribunbatam.id di area sekolah tersebut, sejumlah orangtua korban mendatangi sekolah.

Tampak petugas kepolisian bersama KPPAD sedang melakukan dialog dengan orangtua korban. (Tribunbatam.id/alamudin/Beres Lumbantobing)

Editor: HEY
Sumber: tribunbatam