Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (Jefri/detikcom)

Jakarta, POJOK BATAM.ID – Polri terus mendalami dan memetakan aktor intelektual di balik rusuh di Papua dan Papua Barat. Aktor intelektual dari pihak dalam negeri dan luar negeri tersebut mengincar perhatian sidang HAM di Jenewa, Swiss, dan Sidang Umum (Sidum) PBB di New York melalui isu kerusuhan di Papua.

“Yang mendesain ini tidak hanya di dalam negeri tapi luar negeri juga. Karena targetnya mereka tetap agenda internasional menjadi perhatian dari kelompok tersebut. Tanggal 9 September akan dilaksanakan sidang HAM di Jenewa. Kemudian tanggal 23-24 September ada Sidang Umum PBB di New York,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019).

Dedi mengungkapkan para aktor intelektual tersebut mendesain berbagai isu negatif terkait Papua agar Sidang HAM di Jenewa dan Sidang Umum PBB menyoroti dan membahas Papua.

“Agenda setting itulah yang akan mereka desain memunculkan isu-isu Papua, isu tentang HAM, isu kerusuhan, isu rasisme. Itu diangkat kelompok tersebut meski dalam agenda tersebut nggak ada agenda tentang itu,” katanya.

Polisi mengatakan kerusuhan di Papua-Papua Barat akan diusut tuntas. Hal itu agar kerusuhan seperti ini tidak terjadi lagi di masa mendatang.

“Polisi menegaskan akan mengungkap secara tuntas kerusuhan Papua karena ini juga sebagai trigger. Kalo nggak tuntas, nanti akan terjadi lagi kejadian seperti ini,” tuturnya.

Editor: HEY
Sumber: detikNews