“Inflamasi (radang) pada paru-paru karena paparan iritan,” demikian kata Milwaukee Health Department (MHD) dalam pernyatannya, dikutip dari Foxnews, Kamis (5/9/2019).
Ahli paru dari New York University, Melodi Pirzada, menerima sejumlah kasus serupa dalam beberapa pekan belakangan. Menurutnya, ini termasuk fenomena baru.
Tidak diketahui pasti produk apa yang diisap para remaja saat menggunakan vape. Namun dari wawancara, mayoritas memakai kandungan Tetrahydrocannabinol (THC), senyawa aktif dalam ganja.
Hingga saat ini, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan ada 215 kasus pernapasan yang potensial berkaitan dengan vape, tersebar di 25 negara bagian. Kematian pertama yang diduga berhubungan dengan vape dilaporkan di Illinois pekan lalu, dan baru-baru ini dilaporkan terjadi juga di Oregon.
Selain menyarankan untuk tidak menggunakan vape, CDC juga mengingatkan untuk menghindari produk vaping ilegal atau black market. Produk-produk pasar gelap itu menawarkan berbagai rasa, termasuk rasa permen yang menarget anak-anak.
(up/kna)
Sumber: detikHealth