Otak Pembunuhan Ayah-Anak Mengaku Terinspirasi SinetronAK, tersangka otak pembunuhan ayah-anak, mengaku banyak menonton sinetron. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

JAKARTA, POJOK BATAM.ID – Tersangka pembunuhan ayah dan anak, Aulia Kesuma alias AK, membeberkan awal mula hingga akhirnya eksekusi aksi pembunuhan itu dilakukan.

AK mengaku niat untuk membunuh suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung dan anaknya M Adi Pradana alias Dana muncul setelah Lebaran tahun ini. Bahkan, dia mengaku, aksinya itu terinspirasi dari sinetron yang kerap ia tonton.
Saat itu, menurut AK, dirinya sudah tak kuat lagi untuk menanggung utang sebesar Rp10 miliar yang ia miliki selama ini. Ditambah, dirinya juga sudah tak memiliki uang untuk membayar utang-utang tersebut.

Apalagi, suaminya tak mengizinkannya untuk menjual rumah guna melunasi hutang itu.

“Ya itu sejak waktu lebaran saya sudah enggak kuat, karena itu uang sudah benar-benar habis,” kata Aulia di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/9).

Polda Metro Jaya menggelar barang bukti dan tersangka kasus pembunuhan ayah dan anak.Polda Metro Jaya menggelar barang bukti dan tersangka kasus pembunuhan ayah dan anak. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Sebelum niatan untuk membunuh itu muncul, AK sempat curhat tentang permasalahan yang menimpanya ke salah satu keponakan suaminya yang tinggal di Bandung.

Dalam curhatannya itu, AK mengaku utang yang dimilikinya bukan karena gaya hidupnya yang suka berfoya-foya. Melainkan karena keinginan suaminya untuk membuat usaha restoran.

Kemudian, ide untuk melakukan aksi pembunuhan itu juga diceritakan AK kepada asisten rumah tangganya berinisial TN. Diungkapkan AK, TN kerap diperlakukan tidak baik oleh suaminya, bahkan pernah diberikan makanan yang sudah basi.
AK menuturkan mulanya ia berniat membunuh suaminya dengan cara disantet, namun itu gagal dilakukan. Atas dasar itu, AK akhirnya memilih cara lain untuk memuluskan rencananya. Apalagi, saat itu tenggat waktu untuk melunasi hutangnya semakin dekat.

“Karena saya sudah terkejar waktu banget, karena kalau Pak Edi (suaminya) tahu rumahnya bakal disita, itu bener-bener [marah],” ujar AK.

Saat melakukan aksi pembunuhan itu, ia mengaku berpikir bahwa kematian suaminya itu bisa membuatnya segera melunasi utang yang menjeratnya. Bahkan, ia mengaku lega setelah berhasil membunuh suaminya.

Barang-barang bukti kasus pembunuhan itu, salah satunya berupa foto keluarga.Barang-barang bukti kasus pembunuhan itu, salah satunya berupa foto keluarga. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

“Lega iya, saya sempat mengucap ‘alhamdulillah’ dalam hati saya, lepas dari hutang saya yang begitu benar-benar menghimpit saya,” ucapnya.

AK mengungkapkan dirinya telah menyiapkan rencana untuk menghilangkan jejak pembunuhan itu.

Meski begitu, ia mengaku sempat panik saat rencana awal untuk membuat kebakaran di garasi rumahnya yang berlokasi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, gagal dilakukan.
“Tadinya saya punya rencana untuk menghilangkan jejak itu seolah-olah pak Edi sama Dana (anak Edi) itu mau pergi dari garasi, jadi seolah-olah pak Edi itu mau keluar rumah sama Dana,” tuturnya.

“Tapi tidak tahu kalau tangki [mobil] Calya, tangki Calya itu kan gampang bocor dan menyalakan rokok setelah itu terbakar dan saya tahu persis begitu garasi kebakar otomatis pemadam akan segara datang,” tuturnya.

Namun, rencana itu gagal. Alhasil, AK mencari cara lain untuk menghilangkan jejaknya.

Ilustrasi mobil terbakar. Pelaku membakar mobil yang berisi dua korban untuk menghilangkan jejak pembunuhan.Ilustrasi mobil terbakar. Pelaku membakar mobil yang berisi dua korban untuk menghilangkan jejak pembunuhan. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

“Jadi saya bukan berarti Dana sama pak Edi itu harus gosong itu, tapi hanya luka bakar, dan maksudnya menghilangkan sidik jari, ya intinya itu saja sih membuat suatu ceritanya seperti itu jadi bukan sengaja untuk dibakar,” ujar AK.

AK dan anaknya, KV, akhirnya memutuskan untuk membawa kedua jasad itu ke dalam mobil. Di tengah kepanikamnya itu, akhirnya AK membawa kedua jasad itu ke Sukabumi dan akhirnya melakukan aksi pembakaran. Ia mengaku ide itu terlintas karena sering menonton tayangan sinetron.

“Kita itu ya mungkin karena kebanyakan nonton sinetron atau bagaimana, kita tadinya berpikir gini loh, kita tidak berfikir sampe meledak sampe Kalvin luka bakar kan. Jadi kita maunya api kecil nyala setelah itu mobilnya kita dorong ke jurang,” ungkap AK.

Aksi itu membuat anak AK, yakni KV juga mengalami luka bakar. Hal itu lantaran saat melakukan aksi pembakaran dari dalam mobil terjadi kepanikan.

“Kalvin pun membakarnya pun dari dalam bukan dari luar makanya Kalvin ikut kebakar gitu,” katanya.

Sebelumnya, dua jasad yang merupakan ayah dan anak diketahui ditemukan dalam kondisi terbakar di dalam sebuah mobil di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8).

Otak Pembunuhan Ayah-Anak Mengaku Terinspirasi dari SinetronFoto: CNN Indonesia/Fajrian

Dalam kasus pembunuhan ayah dan anak ini, polisi telah menetapkan empat orang tersangka yakni AK dan anaknya KV, serta dua eksekutor berinisial S dan A.

Diketahui, otak pembunuhan itu merupakan istri korban sendiri yang berinisial AK. Ia kemudian menyewa dua eksekutor untuk melakukan pembunuhan.

Keempat tersangka itu dijerat dengan dengan pasal 340 KUHP jo Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati, dan atau penjara seumur hidup atau penjara minimal dua puluh tahun.

Editor: HEY
Sumber: CNNIndonesia