Kakorlantas: Setiap Hari 80 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kakorlantas Polri Irjen Refdi Andri di kampus ITB.

BANDUNG, POJOK BATAM.ID  – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Refdi Andri memberikan pembekalan kepada mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Refdi mengingatkan soal bahaya kecelakaan lalu lintas yang dapat merenggut nyawa generasi milenial.

Refdi mengatakan dalam kurun waktu satu tahun pada 2018, jumlah kecelakaan lalu lintas di seluruh Indonesia mencapai 170 ribu kecelakaan. Sebanyak 74-75 persen kecelakaan melibatkan kendaraan bermotor.

“Dalam kejadian itu, 29 ribu orang meninggal dunia, itu bukan angka yang sedikit. Kalau dilihat jumlah mahasiswa ITB seluruhnya 24 ribu, kalau lihat angka meninggal korban laka lantas itu ada 29-30 ribu. Setiap hari yang meninggal itu 80 orang. Belum lagi luka berat, luka ringan, dan kerugian materi,” ucap Refdi di depan mahasiswa baru ITB di Gedung Sabuga, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu (7/8/2019).

Ia mengungkapkan kecelakaan itu merenggut banyak nyawa usia produktif. Bahkan tak sedikit pula korban dari kalangan mahasiswa dan pelajar.

“Dengan kejadian itu, akan terjadi guncangan ekonomi, ketidaknormalan harga, akan ada pendampingan pakai kursi roda, terus nggak bisa ke mana-mana. Ini memprihatinkan, apalagi yang menjadi korban calon pemimpin,” ucapnya.

Menurut Refdi, tingkat kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor amat tinggi. Terlebih bila dilihat dari pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia. Berdasarkan data yang didapat, kata dia, pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 120 juta.

“Sepeda motor di Indonesia jumlahnya hampir 100 juta, mobil 20 juta, hampir separuh jumlah penduduk Indonesia. Kemudian 80 persennya sepeda motor, kalau dilihat tumbuhnya 6-7 juta per tahun untuk kendaraan baru, dan kendaraan itu yang digunakan adik-adik,” tuturnya.

Karena itu, Refdi mengingatkan agar mahasiswa menaati peraturan lalu lintas di jalan, sehingga insiden kecelakaan lalu lintas bisa ditekan, bahkan dihindari.

“Faktor penyebabnya apakah orangnya atau faktor kendaraannya. Jadi kesiapan diri dan kendaraannya menjadi faktor utama,” ujar Refdi.

Editor: HEY
Sumber: detikNews