Militer China Unggah Video untuk Takuti Pedemo Hong Kong Aksi protes di Hong Kong kembali memanas. (REUTERS/Edgar Su)

JAKARTA, POJOK BATAM.ID – Pasukan militer China di Hong Kong mengunggah sebuah video yang memperlihatkan para personel sedang melakukan latihan “anti huru-hara” untuk menghadapi pedemo yang telah berunjuk rasa selama tiga bulan terakhir.

Rekaman gambar selama tiga menit itu diunggah akun resmi media sosial Tentara Pembebasan Rakyat China di Hong Kong pada Rabu (31/7). Video itu memperlihatkan para personel berlatih menembak dengan senjata api dan roket.

Sejumlah tank, helikopter serang, dan peluncur rudal juga dikerahkan dalam latihan tersebut. Dalam video berjudul “rekaman latihan anti huru-hara” itu, sekelompok personel yang sedang berbaris terlihat membawa pentungan dan perisai sambil sesekali menembakkan senapan ke udara.

Salah satu cuplikan video juga menampilkan adegan gas air mata dan meriam air menghujani sekelompok pemrotes, sementara para personel militer menyerbu para pengunjuk rasa sambil meletakkan gulungan kawat berduri di tanah.

“Semua konsekuensi adalah risiko Anda sendiri,” teriak seorang petinggi militer China di Hong Kong dalam bahasa Kanton, salah satu dialek bahasa yang kerap digunakan warga Hong Kong.

Bendera merah bertuliskan “Peringatan! Hentikan Demo atau Kami Akan Gunakan Kekuatan Keras” juga terlihat dalam video. Bagian akhir klip memperlihatkan sejumlah pedemo diborgol dan dibawa oleh aparat.

Jutaan orang dilaporkan telah turun ke jalan sejak awal Juni lalu. Unjuk rasa diawali oleh protes warga terkait rancangan undang-undang ekstradisi yang memungkinkan tahanan Hong Kong diekstradisi ke China.

Meski pemerintah dan parlemen telah membatalkan RUU itu, para pemrotes tetap berunjuk rasa menuntut Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, mundur. Para pengunjuk rasa juga menuntut otoritas Hong Kong memberikan kebebasan berekspresi dan membebaskan para pedemo yang ditahan.

Tak hanya jalanan, demonstrasi juga berlangsung di depan kantor parlemen, gedung Kantor Perhubungan dengan China, hingga terminal kedatangan Bandara Internasional Hong Kong.

Protes di bandara bahkan memicu sejumlah negara mengeluarkan imbauan perjalanan untuk menghindari Hong Kong sementara.

Protes ini telah membawa Hong Kong ke dalam krisis politik terparah sejak penyerahan kedaulatan atas wilayah itu dari Inggris kepada China pada 1997 lalu.

China mengecam protes yang berujung kerusuhan tersebut. Beijing mendukung otoritas Hong Kong untuk menindak para perusuh. Sejauh ini, aparat Hong Kong telah mendakwa 44 orang yang diduga terlibat demonstrasi dan menahan beberapa orang lainnya, termasuk seorang tokoh pro-demokrasi ternama, Andy Chan.

Pemerintahan Presiden Xi Jinping bahkan mengatakan siap mengerahkan militernya jika Hong Kong meminta bantuan untuk “mengembalikan ketertiban umum” di wilayah itu.

“Kami percaya personel militer kami di Hong Kong akan terus menjadi pilar yang bisa menjaga stabilitas dan kesejahteraan jangka panjang Hong Kong,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying dalam jumpa pers di Beijing ketika ditanya terkait video tersebut.

Editor: HEY
Sumber: CNNIndonesia