Seleksi Capim KPK, Saut: Carilah Orang yang Punya Urusan dengan Tuhan
Wakil Ketua KPK dan Bupati Anas di Banyuwangi/Foto: Ardian Fanani

POJOK BATAM.ID – Panitia seleksi calon pimpinan (capim) KPK telah mengumumkan hasil uji kompetensi capim KPK. Sebanyak 104 orang dinyatakan lolos kompetensi. Dari 192 orang yang dipanggil mengikuti uji kompetensi yang hadir sebanyak 187 orang, yang dinyatakan lulus uji kompetensi 104 orang.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang berharap capim KPK yang terpilih memiliki kepentingan atau urusan dengan Tuhan, tidak memiliki kepentingan kelompok maupun petinggi lain di Republik Indonesia ini.

“Carilah orang-orang yang datang ke KPK itu yang memiliki urusan antara dia dan Tuhannya. Tidak dengan istrinya, bosnya ataupun dipengaruhi oleh kelompok-kelompok tertentu,” ujar Saut saat ditemui detikcom di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Banyuwangi, Senin (22/7/2019).

Dari situ, kata Saut, barulah ditemukan orang-orang independent yang memiliki keberanian, keadilan, sigap dan tidak terpengaruh dengan tekanan apapun, untuk mengisi pimpinan KPK baru. Calon pimpinan KPK tidaklah harus dari golongan tertentu. Namun harus memiliki pengalaman, integritas dan memiliki sifat 9 nilai anti korupsi.

“Orang yang datang ke KPK itu tidak spesifik harus dari mana, tapi mereka yang memiiki pengalaman hukum sekian tahun, jujur, adil, peduli, tanggung jawab, mandiri pokok seperti 9 nilai anti korupsi,” kata Saut.

“Siapapun dia dari latar belakangnya. Seperti saya ini sarjana fisika yang biasa mikir rumus hukum Newton hukum pascal ya kan?. Ya kalau sudah ketemu yaa negeri ini akan lebih baik. Jadi yang paling penting adalah karakter dan integritasnya. Mencari orang seperti itu, ada alat tesnya, ada track and record, tapi track and record sekarang suka menjebak juga,” tambahnya.

Diakui Saut untuk mencari pimpinan KPK yang ideal tiadak mudah. Namun dengan optimisme tinggi, dirinya yakin pansel capim KPK bisa menemukan 4 sosok pimpinan KPK tersebut.

“Ya memang sulit harus kerja keras untuk menemukan 4 pimpinan seperti itu. Saya yakin mereka akan lebih bagus dari kami. Karena mereka belajar banyak, akan lebih baik dari kita-lah. Salah satu alasan saya tidak daftar kan itu, pasti akan ada orang yang lebih baik dari saya, kan begitu. Kita juga masih kecil-kecil, masih penakut gitu kan. Bukan karena teror, ya enggak mempan lah teror sudah biasa itu, gantian,” pungkasnya.

Editor: HEY
Sumber: detiknews.co.id