Batam
2 min read
128

Lahan Tidur Hambat Investasi

23 Juli 2019
0

BATAM, POJOK BATAM.ID – Ketua Kadin Batam Syamsul Paloh berkomentar terkait lahan tidur yang ada di batam, ia mengatakan bahwa lahan tidur merupakan salah satu faktor yang menghambat investasi dan juga pertumbuhan ekonomi batam.

Ini dapat kita lihat dengan banyaknya lahan yang menganggur, maka secara tidak langsung mengganggu iklim investasi di Batam dan menghambat roda perekonomian dengan kata lain, lahan yang sudah diberikan izin yang seharusnya dikelola dan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan juga daerah itu, menjadi tidak produktif karena tidak dikelola,ucapnya.

“Untuk apa tanah ini dipegang bertahun-tahun tapi tidak dibangun” katanya.

Syamsul mengatakan Seharusnya para pengusaha yang sudah mendapatkan alokasi lahan dari Otorita Batam dan BP Kawasan Batam saat ini, setidaknya segera melaksanakan pengembangan pembangunan sesuai dengan peruntukan dan perencanaan sebagaimana perjanjian yang telah di sepakati antara pengusaha/perusahaan dengan BP Kawasan Batam,jelasnya.

Bukan menjadikan lokasi lahan tersebut sebagai spekulasi untuk meraup keuntungan semata dengan menjual kembali tanah itu dengan harga yang tinggi atau dengan kata lain di brokerkan, sehingga terjadi pembiaran terhadap lahan tersebut karena belum ketemu pembeli yang cocok,ungkapnya.

Tentunya Ini merupakan sesuatu hal yang membuat lahan ini tidak produktif, karena tidak kunjung di bangun sehingga menjadi lahan tidur, hal ini tentu sangat berpengaruh menghambat Investasi dan kemajuan pengembangan Batam,ucapnya.

Terkait kedatangan KPK saat ini, ia juga berkomentar ini merupakan hal positif, yang pasti KPK datang untuk suatu pembenahan dan perbaikan kedepannya.

Kedatangan Tim KPK ke Kepri dan Batam
Kemungkinan terkait perizinan, proses pengalokasian pemanfaatan ruang laut di Kepri khususnya dan juga terkait tentang pengalokasian lahan di Batam.

Ketua kadin Kota Batam ini juga mengingatkan kepada para pengusaha mari bersama-sama kita bersinergi memajukan batam dengan jalan membangun lahan-lahan yang telah dimiliki sesuai dengan peruntukan dan perencanaan, sebagaimana perjanjian yang telah di sepakati.

Syamsul juga berharap kepada BP Kawasan Batam yang dalam hal ini pimpinan BP Batam harus berani menindak tegas, mengambil sikap dan bila perlu memberikan warning keras atau membatalkan pengalokasian lahan tersebut.

Ia mengatakan dalam hal ini tentu melalui proses administrasi dalam pembatalan ataupun pengembalian alokasi lahan tersebut, kemudian setelahnya BP Kawasan segera melakukan pelelangan terhadap alokasi lahan tersebut, dengan memberikan peluang kepada pengusaha atau calon Investor yang benar benar mapan, mampu secara sarana prasarana untuk membangun dan mengembangkan sesuai peruntukan serta perencanaan.

Jika hal ini bisa segera dilaksanakan, tentunya perekonomian di Batam akan tumbuh dan berkembang kembali, jelasnya.

Editor: HEY