Herman Rozy (depan) diduga usai bertemu dengan pengusaha limbah B3 di Sukajadi (Foto: Batamnews)

POJOK BATAM.ID – Isu limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tengah jadi sorotan tajam di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Ada dua kasus yang menjadi sorotan. Selain limbah plastik yang diduga terkontaminasi dan impor limbah B3 electronic waste di Kawasan Industri Sekupang.

Di tengah isu tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam Herman Rozy diduga bertemu pengusaha limbah B3 Batam di sebuah cafe di Sukajadi, Batam Kota.

Pertemuan itu awalnya empat mata, namun tak lama Herman Rozy bergabung. Tak berselang lama, Herman kemudian terlihat keluar dari cafe dibuntuti seorang pria bercambang. Pria bercambang tersebut tampak resah.

Ia beberapa kali menoleh ke belakang dan kiri kanan. Sebelum bertemu Herman di dalam mobil Hilux, pria bercambang tersebut sempat menuju ke sebuah mobil mewah warna putih, dan saat keluar di tangannya tampak goodie bag. Setelah itu ia bergegas mengejar Herman Rozy dari belakang.

Keduanya masuk ke dalam sebuah mobil Hilux. Cukup lama. Dalam pantauan batamnews ada sekitar 15 menit keduanya tak kunjung keluar. Tak berselang lama baru terlihat, pria bercambang keluar.

Herman Rozy saat meninggalkan cafe (Foto: Batamnews)

Namun Herman tak menampik sempat bertemu seorang pengusaha di sana. Herman juga tak menyebutkan siapa pengusaha yang sempat ia temui tersebut.

Herman mengatakan, goodie bag tersebut milik stafnya. Dan ia pun tak mengetahui isinya. Dan ia tak menyebutkan apakah itu pemberian pengusaha tersebut atau tidak.

Dalam pantauan batamnews, setelah bertemu di dalam mobil tersebut goodie bag yang belum diketahui isinya tersebut, tak lagi dibawa pria bercambang tersebut.

Sedangkan pria yang diduga seorang pengusaha limbah yang sempat bertemu di dalam cafe sudah lebih dahulu pergi. Batamnews tengah berupaya mencari identitas pria tersebut.

Mobil pria yang disebut Herman Rozy sebagai stafnya (Foto: Batamnews)

Mangkir hearing

Anggota Komisi I DPRD Kota Batam Yudi Kurnain mengaku sudah melakukan hearing terkait permasalah limbah B3 di Batam.

Dewan juga mengundang Kepala DLH Kota Batam Herman Rozy namun Herman Rozy tak datang.

“Sudah diundang tapi mungkin sibuk. Enggak datang,” ujar Yudi.

Yudi menjelaskan, ada belasan kali hearing atau Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi I DPRD Batam. “Hasilnya nanti saya cek, termasuk limbah plastik dan B3 di Sekupang,” ujar dia.

Yudi Kurnain (Foto: Batamnews)

Batamnews mencoba mengejar informasi lebih dalam dari Herman Rozy mengenai limbah tersebut.

Saat bertandang ke kantor Herman di Sekupang, Senin 8 Juli 2019, di sana sudah terlebih dahulu anggota Komisi III DPRD Kota Batam Muhammad Yunus Muda bertamu. Ada juga sejumlah LSM yang menjadi tamu Herman Rozy, terlihat di buku daftar tamu.

Sedangkan nama Yunus Muda tak terlihat mengisi daftar tamu.

Mobil M Yunus Muda, anggota Komisi III DPRD Batam (Foto: Batamnews)

Ada sekitar tiga jam. Setelah menunggu cukup lama, Yunus Muda pun keluar dari ruangan Herman Rozy. “Cuma ngobrol-ngobrol saja,” ujar Yunus saat bertemu batamnews.

Komisi III DPRD Batam merupakan komisi yang membawahi masalah lingkungan, terutama soal limbah dan kebersihan. Komisi yang mengawasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Batam.

Sayangnya, Komisi III ini kehilangan suara saat impor limbah B3 masuk ke Batam. Justru peran tersebut diambilalih Komisi I DPRD Kota Batam.

Herman Rozy yang ditemui setelah itu membantah ada kongkalingkong antara dirinya dengan pengusaha limbah B3 di Batam.

Hingga kini sepak terjang DLH Kota Batam tampak tidak konsisten. Setelah menyidak dugaan limbah plastik, DLH Kota Batam justru mengabaikan limbah B3 yang sengaja diimpor langsung dari Singapura ke Batam.

Saat ini perusahaan tersebut masih bebas beroperasi dan mengolah limbah B3 itu untuk kembali diekspor. Ada apa dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam?

(Tim Investigasi)

Sumber:Batamnews