Chelsea Tak Boleh Berbelanja, Frank Lampard Punya Solusinya
SEMANGAT BARU: Frank Lampard memegang jersey Chelsea setelah konferensi pers untuk mengenalkannya sebagai manajer baru Chelsea di Stamford Bridge, London. (NEIL HALL/EPA-EFE )

POJOK BATAM.ID – Kepulangan Frank Lampard ke Chelsea melewati jalan yang menarik. Pertama, pengumumannya sebagai manajer The Blues sempat tertunda gara-gara Instagram dan Facebook down. Kedua, situs resmi mantan klubnya Derby County melakukan blunder. Chelsea belum mengumumkannya sebagai manajer baru, eh Derby menyebutnya sudah menyebutnya resmi menjadi milik Chelsea.

Maka kemarin WIB, Lampard benar-benar pulang ke “rumah”. Sebuah tempat yang dia huni selama 13 tahun, menjadikannya sebagai salah seorang superstar terpenting dunia. Lampard, resmi menukangi Chelsea untuk tiga musim ke depan. Gajinya mencapai GBP 4 juta (Rp 70,815 miliar) permusim plus bonus.

”Semua tahu betapa cintanya saya kepada klub ini. Kami sudah berbagi sejarah bersama. Namun, kini pekerjaan menanti saya,” ucap Lampard yang meninggalkan Chelsea musim panas 2014 silam itu.

”Saya ingin membawa kesuksesan lebih besar lagi, saya tak sabar memulainya musim ini,” lanjutnya.

Selama membela klub London Barat itu selama 13 musim, Lampard sudah mempersembahkan 13 trofi juara. Termasuk dua trofi juara Eropa, satu Liga Champions 2011 – 2012 dan satu piala Liga Europa 2012 – 2013.

Selain itu, Lampard juga menjadi manajer ke-13 Chelsea selama di era Roman Abramovich. Atau, pelatih kesepuluh yang dikontrak penuh bukan sebagai pengganti. Lampard tidak takut andai dia gagal pada musim pertamanya. Seperti Ole Gunnar Solskjaer yang tidak bisa membawa Manchester United lolos ke Liga Champions musim depan pada musim debutnya.

”Ekspektasi di Chelsea tak pernah berubah. Saya suka atas apa yang dilakukan klub ini selama di 15 tahun terakhir. Semasa masih menjadi pemain, saya menikmatinya. Menikmati saat tahun pertama di sini. Saya bertekad itu tak akan berubah (setelah jadi pelatih),” imbuh pria berusia 41 tahun itu.

Dengan label juara bertahan Liga Europa, tantangan pertama Lampard adalah kembali di Liga Champions dengan maksimal. Di Premier League, tantangan bagi pemain terbaik Premier League 2004 – 2005 itu tetap mempertahankan Chelsea finis dalam zona Liga Champions. Tapi trofi lainnya di Piala FA dan Piala Liga tetap tak boleh dilupakan.

Larangan beraktivitas dalam dua jendela transfer musim 2019 – 2020 akan menjadi tantangan bagi Lampard. Dengan tak boleh menambah kekuatan pada bursa transfer musim panas 2019, dan pada musim dingin 2020, maka di sinilah kecerdikan Lampard diuji. Karena fakta inilah, Direktur Chelsea Marina Granovskaia siap mendukung musim pertama Lampard semaksimal mungkin.

”Kami akan melakukan segala yang kami mampu demi memastikan dia mendapat semua yang dia perlukan untuk memburu kesuksesan besar,” tutur Granovskaia.

Nah, Lampard mengatakan sudah memiliki solusi atas situasi pelik yang dihadapi Chelsea tersebut. Salah satunya melirik potensi-potensi muda Chelsea.

Apalagi, di Chelsea dia akan bereuni dengan Mason Mount dan Fikayo Tomori yang jadi andalannya saat di The Rams, julukan Derby. ”Bakal menarik jika bisa menyeimbangkan antara pemain tua dan pemain muda. Saya tertarik dengan pemain muda Chelsea saat ini terutama setelah melihat kinerja mereka di akademi beberapa tahun terakhir,” tutur Lampard kepada BBC Sport.

”Lihatlah kinerja mereka (Mount dan Tomori ). Bak seekor kelinci, saya ingin mengulurkan wortel kepada mereka” imbuh Lampard.

Kebetulan, sebelum kedatangan Lampard, Chelsea sudah memastikan masa depan dua pemain muda potensialnya, Ruben Loftus-Cheek, 23 tahun, dan Callum Hudson-Odoi, 18 tahun. Khusus nama terakhir, Hudson-Odoi sempat masuk dalam daftar incaran klub terbesar Jerman, Bayern Muenchen.

Sumber:JawaPos.Com