POJOK BATAM.ID – Usai perhelatan pilpres 2019 yang cukup panjang dan melelahkan, rekonsiliasi antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) menjadi kabar yang ditunggu-tunggu masyarakat. Semua pihak berharap pertemuan keduanya dapat meredam tensi politik pasca pilpres.

Mengenai kabar ini, salah seorang kepercayaan Jokowi dari ring satu istana, Luhut Binsar Panjaitan meminta semua pihak bersabar menunggu. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu memastikan, pertemuan tersebut hanya menunggu waktu tepat, lantaran hubungan keduanya selama ini baik-baik saja.

“Enggak usah diribut-ributin lagi. Kalau nanti bapak-bapak berdua itu mau ketemu pasti bagus. Kalau Presiden (Jokowi) pasti mau, Pak Prabowo saya kira juga (mau), hanya soal waktu,” kata Luhut di Gedung Kemenko Kemaritiman, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (2/7).

Luhut meminta semua pihak untuk tidak memaksa Jokowi dan Prabowo segera melakukan pertemuan. Dia berharap, semua pihak dapat mengikuti proses komunikasi yang sedang dilakukan oleh keduanya.

“Semua ada waktunya, enggak usah dipaksa-paksain lah. Orang-orang baik mau ketemu. Ini kan momentum Indonesia bagus, jangan kita rusak sendiri,” ujarnya.

Oposisi Konstruktif Bukan Oposisi Hoaks
Di kesempatan itu, Luhut juga menanggapi peluang adanya oposisi konstruktif. Ia menjawab pertanyaan awak media soal peluang Partai Gerindra dan PKS menjadi oposisi untuk pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024 Jokowi dan Ma’ruf Amin.

Luhut menyampaikan, keberadaan parpol oposisi yang konstruktif sangat diperlukan guna mendukung pembangunan yang dilakukan pemerintahan Jokowi periode kedua. Bukan sebaliknya, oposisi yang malah menyebarkan berita bohong.

“Bagus oposisi yang konstruktif, asal jangan oposisi hoaks, itu enggak bagus,” katanya.

Atas dasar itu, Luhut menyatakan, jika pada akhirnya Gerindra dan PKS memilih jalur di luar pemerintahan, maka pihaknyapun tak mempermasalahkan. Luhut berharap, kedua parpol itu mampu memberikan kritik membangun terhadap pemerintahan.

“Enggak masalah (jadi oposisi konstruktif), bagus juga saya pikir. Kenapa tidak?” tukasnya.

Sumber:JawaPos.com