David da Silva akan kembali memperkuat Persebaya pada putaran kedua Liga 1 musim ini. (Persebaya.id)

POJOK BATAM.ID – Hengkangnya David da Silva dari Persebaya Surabaya ke klub Korsel Pohang Steelers pada akhir musim lalu tentu saja ditangisi Bonek. Striker asal Brasil itu musim lalu mencetak 20 gol untuk Green Force. Saat ini, ketika Persebaya kesulitan di lini serang, dia pulang ke Surabaya.

”Meski saya di Korea, tapi hati saya selalu dekat dengan Persebaya,” kata Da Silva kepada situs resmi klub. ”Saya cinta klub dan kota ini. Selain itu, hampir setiap hari akun Instagram saya, bahkan Pohang Steelers, di-like dan komentari oleh fans Persebaya,” lanjutnya.

Musim ini, Persebaya benar-benar mengalami situasi yang sulit di lini serang. Mereka memang memiliki Amido Balde, tapi performanya masih belum segemilang Da Silva musim lalu. Selain itu, Persebaya juga tidak memiliki opsi striker murni lain selain Balde.

Terkadang, pelatih Djadjang Nurdjaman memakai Osvaldo Haay sebagai ujung tombak saat Balde tak bisa dimainkan. Ternyata, belum kunjung efektif. Karena itu, begitu situs resmi mengabarkan Da Silva kembali, Bonek pun semringah. Harapan itu kembali hadir.

Apalagi, setelah kemarin Persebaya imbang 1-1 dengan Madura United dalam laga Piala Indonesia 2018-2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Selama babak pertama, Balde yang menjadi striker sama sekali tidak mencatatkan sepakan ke arah gawang. Dia mati kutu di hadapan bek-bek Madura United.

Akhirnya, Osvaldo Haay yang menjadi pemecah kebuntuan dengan golnya. Situasi itu menunjukkan ada masalah di lini serang. Apakah Da Silva bisa kembali menjadi solusi layaknya musim lalu. Pemain yang pernah membela Bhayangkara FC itu punya kualitas yang membuatnya pantas dirindukan.

Selain kemampuan mencetak gol, Da Silva juga mampu menjadi penyuplai assist dan umpan kunci. Dia juga piawai membuka ruang dan menarik pemain lawan. Situasi yang bisa dimanfaatkan pemain lini depan Persebaya lainnya. Kemampuan dribelnya tergolong istimewa dan efektif.

Keunggulan utama Da Silva adalah kemampuan dalam mencari ruang di antara garis pertahanan lawan. Begitu ada umpan terobosan, dia bisa menjadi pemain yang sangat berbahaya. Sebab, pergerakannya begitu mobile dengan bola. Dia juga tangguh dalam duel satu lawan satu.

Musim lalu, Widodo C. Putro yang masih melatih Bali United mengakui dahsyatnya Da Silva ketika timnya ditaklukkan 2-5 oleh Persebaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada 18 November 2018. Saat itu, Da Silva mencatat hat-trick ke gawang Bali United.

”Dia pemain bagus. Dia bisa menempatkan posisi. Saya kira dia pemain cerdas. Bukan hanya pintar, tetapi cerdas,” sanjung mantan penyerang nomor satu di timnas Indonesia itu. Widodo juga menilai, pemain lawan mudah tertipu dengan gaya Da Silva yang kelihatan malas saat tanpa bola, tapi mengerikan saat bola di kaki.

Tentu saja, Da Silva juga punya beberapa kelemahan. Dia rentan cedera. Musim lalu, pemain berusia 29 tahun itu hanya bermain sebagai starter 16 kali dan tujuh kali sebagai pengganti. Padahal, laga separo musim saja bagi Persebaya adalah 17 laga. Kita nantikan aksi Da Silva jilid II pada putaran kedua Liga 1.

Performa David da Silva Musim Lalu di Liga 1

Main: 23

Menit bermain: 1.598

Starter: 16

Pengganti: 7

Gol: 20

Assist: 3

Umpan kunci: 15

Kartu kuning: 3

Kartu merah: 0

Akurasi tembakan: 59 %

Tembakan ke gawang: 46

Tembakan melenceng: 26

Duel udara sukses: 55%

Menang duel udara: 26

Kalah duel udara: 21

Persentase dribel: 56%

Dribel sukses: 56

Dribel gagal: 44

Akurasi passing: 75 %

Passing sukses: 219

Passing gagal: 74

Persentase sepakan bebas: 67 %

Sepakan bebas sukses: 2

Sepakan bebas gagal: 1

Sumber: Jawapos.com