BATAM, POJOKBATAM.ID – Tahun 2019 sudah berjalan enam bulan. Namun, serapan anggaran proyek fisik Pemko Batam di tahun 2019 terkesan jalan di tempat. Terbukti, serapan anggaran proyek fisik Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Batam baru berada di kisaran 20 persen. Lambannya serapan anggaran proyek fisik ini dikhawatirkan berdampak pada penyelesaian proyek di akhir tahun. Minimnya serapan anggaran proyek fisik yang baru 20 persen itu diungkapkankan oleh Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, M Jefri Simanjuntak.
“Kita mempertanyakan kok bisa realisasi serapan proyek fisik di tahun 2019 masih sangat jauh rendah. Sudah berjalan enam bulan, tapi rata-rata serapan anggaran proyek fisik di OPD Pemko Batam baru 20 persen. Ini kan sangat memprihatinkan,” kata Jefri Simanjuntak, baru-baru ini.
Jefri mengungkapkan ada dua dinas yang menjadi mitra kerja Komisi III DPRD Kota Batam yang harus dievaluasi. Dua dinas yang disoroti Jefri Simanjuntak tersebut yakni Dinas Permukiman dan Pertamanan (Perkimtan) dan Dinas Perhubungan. Kinerja dua dinas tersebut, kata Jefri masih sangat jauh dari harapan. Dinas Perkimtan disorot karena proyek fisik yang dikerjakan baru dalam tahap perencanaan. Sementara, kinerja Dinas Perhubungan disorot karena target penerimaan pajak parkir dan proyek fisik yang jauh dari harapan.
Meski kritis terhadap kinerja Dishub dan Dinas Perkimtan Kota Batam, Jefri juga mengapresiasi dan tidak segan memuji kinerja dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain yang juga merupakan mitra Komisi III DPRD Kota Batam yang kinerjanya dianggap baik. Dua OPD tersebut yakni Dinas Cipta Karya (CK) dan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam.
“Di antara OPD yang kinerjanya jelek masih ada juga yang kinerjanya baik yaitu Cipta Karya dan Bina Marga. Kalau memang kinerja mereka itu baik ya tentu saja kita apresiasi,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan penyebab masih minimnya serapan anggaran pekerjaan fisik di OPD Batam dikarenakan OPD masih belum mulai pengerjaan proyek fisik di sepanjang tahun 2019. Dinas yang memiliki proyek fisik sejauh ini baru sebatas menyiapkan perencanaan proyek fisik yang akan dikerjakan di tahun 2019. Ketika ditanya apakah molornya pengerjaan akan berdampak pada jadwal penyelesaian proyek fisik di penghujung tahun anggaran, Jefri mengiyakan.
“Memang dampaknya pada penyelesaian proyek fisik di akhir tahun,” katanya. Meski proyek fisik masih belum dimulai hingga pertengahan 2019, Jefri mengaku pihaknya mendapat informasi bahwa OPD tetap optimis pengerjaan proyek fisik tetap akan berjalan sesuai dengan jadwal. Saat ini, proyek fisik yang akan dikerjakan di tahun 2019 masih dalam proses lelang.
“Dengan sisa waktu yang ada (enam bulan), mereka (OPD, red) bilang masih masuk (masa pengerjaannya). Karena rata-rata waktu pengerjaan proyek fisik itu tiga bulan,” paparnya.
Ketika dikonfirmasi terpisah, kemarin, Kepala Dinas Cipta Karya Kota Batam, Suhar mengatakan pihaknya berterima kasih kepada Komisi III DPRD Batam yang telah memberi penilaian positif terhadap kinerja dinas yang dipimpinnya. Penilaian yang baik yang diberikan Komsisi III DPRD Batam tentu saja menjadi energi dan pelecut semangat bagi jajaran Dinas Cipta Karya untuk bekerja lebih baik lagi.
“Program yang kami jalankan tentu saja tetap berkoordinasi dengan Komisi III DPRD Kota Batam, karena mereka merupakan mitra kerja kita. Semoga ke depan koordinasi dengan Komisi III bisa lebih baik lagi, sehingga kinerja kami bisa lebih meningkat,” pungkasnya. (rie)