BATAM, POJOKBATAM.ID – Sejumlah perusahaan asal Tiongkok perang dagang Amerika-Tiongkok ramai-ramai merelokasi pabriknya. Sayangnya, Batam tidak dilirik investor Tiongkok sebagai pusat relokasi pabrik-pabrik mereka. Namun, Badan Pengusahaan (BP) Batam mengatakan tetap optimistis untuk mencari investor dari negeri tirai bambu atau dari negara yang terimbas perang dagang.
“Kalau soal imbas perang da­gang, memang belum keli­ha­tan signifikan ke Batam,” ujar Kepala BP Batam, Edi Putra Irawadi, Sabtu (15/6) lalu.
Tapi, sejak dia memimpin BP Batam, Edi sudah mempersiapkan kuda-kuda untuk menggoda investor dari negara yang terjebak sengketa perang dagang. “Saya sudah antisipasi ber­bagai kebijakan untuk me­nggoda investasi dan produk dari negara-negara yang bersengketa. Negara-negara yang tidak memiliki perdagangan bebas dengan Indonesia seperti Rusia, timur tengah, Amerika dan lain-lain serta jasa dan industri sunset,” terangnya.
Beberapa kebijakan yang dilakukan BP Batam untuk menarik investor yang terimbas perang dagang antara lain membenahi aktivitas front line seperti pelayanan perizinan secara elektronik, menjalankan klinik berusaha dan membentuk garda pengawalan investasi.
“Lalu kebijakan dahulu yang merubah sistem alokasi lahan sebagai salah satu satu fasilitas investasi disamping insentif fiskal seperti tax allowance, tax holiday dan tentu saja fasilitas free trade zone (FTZ),” jelasnya.

Sumber :jpnn.com
Editor : Heri