Pojok Batam.id– Menghadapi Idul Fitri 1440 H atau yang bertepatan dengan 5 Juni 2019 mendatang, bright PLN Batam yakin tidak akan ada byarpet atau pemadaman.

Hal ini disampaikan Direktur Utama bright PLN Batam, Dadan Kurniadipura saat buka bersama dengan wartawan di Vista Hotel, Jumat (24/5/2019).Dijelaskan Dadan, pada dasarnya kelistrikan di Batam telah surplus daya sampai dengan 120 mega watt.

“Jumlah ini sudah bisa mengkaver kalaupun ada pembangkit yang tiba-tiba mengalami gangguan, karena pembangkit terbesar kita hanya berkapasitas 65 mega watt, sedangkan cadangan kita sampai 120 watt,” sebutnya.

Tapi lain yang terjadi pada April 2019 lalu, tanpa sebab dan tanpa tanda-tanda, tiga unit pembangkit bright PLN Batam mengalami down, yakni pembangkit berkapasitas 65 MW, pembangkit 60 MW dan pembangkit 40 MW.

“Kita punya cadangan 120 mega, yang lost 165 mega, tentu jauh dari cukup,” ungkapnya.

Kerusakan tiga pembangkit ini merupakan cobaan terberat bagi Dadan dan teman-teman di bright PLN Batam.Sangking bingungnya dan tak tahu harus berbuat apalagi, Dadan pun berserah diri pada Allah SWT.

“Spear part yang rusak sudah kita pesan, tapi butuh waktu baru sampai ke Batam, karena barangnya hanya ada di luar negeri, akhir ya saya undang qori qori, saya minta mereka ngaji di kantor, sampai khatam lima kali,” ucap Dadan.

Belajar dari itu, Dadan mengaku kalau Batam harus membangun sejumlah pembangkit listrik berkapasitas besar, namun hemat dalam pembiayaan.

“Kita sudah merencanakan pembuatan PLTA di setiap jembatan Batam-Bintan, mudah-mudahan terealisasi,” ujarnya.

Tapi yang paling memungkinkan yakni penambahan pembangkit berkapasitas 25 MW di Baloi dan pembangunan dua buah PLTU yang masing-masing berkapasitas 100 MW.

“Plening kita sudah sampai 2025, direncanakan tahun depan itu dibangun PLTU, ini dapat difungsikan pada 2022, sebesar 100 Mega watt. Lalu tahun berikutnya ada lagi penambahan 100 mega watt dari PLTU lainnya,” Pembangunan dua unit PLTU ini menurut Dadan telah direncanakan di Bintan, hal ini agar lebih efisien dan dapan sebagai antisipasi dan siap-siap terhadap kemungkinan jika kabel bawah laut Batam-Bintan mengalami gangguan.

“Kalaupun ada gangguan di kabel bawah laut, maka kelistrikan di Bintan dan Tanjungpinang tidak lost, karena ada pembangkit berkapasitas 200 mega di sana,” ujarnya.(bos)