Jakarta – Gereja dan hotel di Kota Kolombo, Sri Lanka diledakkan bom. Akibat teror ini ratusan orang tewas dan ratusan lainnya dilarikan ke rumah sakit.

Bom tersebut meledak di tiga gereja dan tiga hotel di Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo sekitar pukul 09.00 WIB, Minggu (21/4/2019). Bom meledak di saat umat Kristiani melakukan ibadah misa Paskah.

Terdengar enam kali ledakan di Kota Kolombo pagi itu. Beberapa menit setelah ledakan, situs berita Reuters melaporkan sebanyak 80 orang dilarikan ke rumah sakit di Kolombo.

Korban terus bertambah. Beberapa jam kemudian Reuters melansir sudah 138 orang dilaporkan tewas dan 400 orang terluka akibat ledakan tersebut.

Di Gereja St Sebastian di Katuwapitiya, Kolombo Utara, setidaknya 50 orang tewas. Sementara di Gereja di Batticaloa, Provinsi Timur, setidaknya ada 25 orang dilaporkan tewas akibat ledakan bom.

Sementara itu, di tiga hotel yang dibom yakni Shangri-La Colombo, Kingsbury Hotel dan Cinnamon Grand Colombo belum diketahui pasti apakah terdapat korban jiwa.

9 Warga negara asing dilaporkan menjadi korban ledakan bom setelah suasana tenang dari serangan-serangan besar sejak akhir perang saudara 10 tahun lalu. Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas serangan-serangan tersebut.

Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban tewas dari teror ini. Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu M Iqbal mengatakan, saat terjadi ledakan salah seorang WNI tengah berada di Hotel Shangri La.

“Namun KBRI Kolombo sudah memastikan bahwa yang bersangkutan dalam keadaan selamat dan sudah dievakuasi oleh aparat keamanan Sri Lanka,” kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya.

“Beberapa WNI lainnya yang menginap di hotel Shangri La tidak berada di hotel saat kejadian,” imbuh Iqbal.

Sementara itu, Paus Fransiskus mengutuk serangan bom di gereja dan hotel saat perayaan Paskah di Sri Lanka tersebut. Paus Fransiskus menyebut teror bom itu sebagai ‘kekerasan kejam’.

“Saya belajar dengan kesedihan dan kepedihan berita tentang serangan besar-besaran, yang terjadi hari ini, saat Paskah, membawa duka dan rasa sakit ke gereja-gereja dan tempat-tempat lain di mana orang berkumpul di Sri Lanka,” ujar Paus Fransiskus saat menyampaikan ‘Urbi et Orbi’ di hadapan puluhan ribu umat Katolik yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, dikutip dari Reuters, Minggu (21/4/2019).

“Saya berharap bisa mengekspresikan afeksi kedekatan dengan komunitas Kristiani, diserang saat sedang berdoa bersama, dan untuk semua korban dalam kekerasan yang kejam itu,” sambungnya.

sumber: Detik.com
Editor: Robert