Ketua MPR Zulkifli Hasan

Kemerdekaan Indonesia hanya memiliki tujuan yaitu kebersatuan. Untuk tujuan ini, konstitusi mengatur adanya pemilihan umum dan pemilihan presiden sebagai konsekuensi dari penerapan sistem demokrasi Pancasila.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) TvOne, yang mengangkat tema ‘Saatnya Damai Bersenandung Kembali’, Selasa (16/4).

Kebersatuan Indonesia ternyata belum cukup. Zulhas menambahkan, kebersatuan itu adalah cara untuk mewujudkan kedaulatan.

“Mestinya kalau ada perdebatan, materinya adalah kedaulatan,” ujar Zulhas. Kedaulatan yang dimaksud Ketua Umum PAN itu adalah kedaulatan di segala bidang, mulai dari pangan hingga kebudayaan.

Hanya saja, perdebatan politik selama masa kampanye Pemilu dan Pilpres bukan soal kedaulatan. Zulhas menyinggung soal isu-isu yang dihembuskan satu pihak kepada pihak lain dengan tujuan untuk menjatuhkan, seperti isu PKI, HTI, Pancasila dan Antipancasila.

Lebih lanjut, Zulhas juga menyebut visi Republik Indonesia sebagai sebuah negara. Menurutnya ada empat, yaitu memakmurkan, mencerdaskan, melindungi segenap tumpah darah Indonesia, serta ikut menjaga ketertiban dunia.

Dalam kesempatan tersebut, Zulhas juga menyindir pihak-pihak yang menganggap pesta demokrasi sebagai perang.

“Mohon maaf Pak Moeldoko, Pemilu itu bukan perang,” ujar Zulhas kepada Ketua Harian TKN Jokowi-Ma’ruf itu yang pernah mengungkit istilah ‘perang total’ selama masa kampanye.

“Pemilu bukan perang. Pemilu memilih pemimpin di antara kita untuk melaksanakan cita-cita Indonesia merdeka,” pungkasnya.

Sumber: RMOL
Editor: Robert