Menteri Pariwisata Arief Yahya berkunjung ke KEK Tanjung Lesung

Tanjung Lesung – Geliat pariwisata di pesisir Selat Sunda, tepatnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, kembali tumbuh pascatsunami pada akhir Desember lalu. Selama Januari hingga Maret 2019, tercatat beberapa acara corporate gathering dan komunitas yang dilaksanakan di kawasan seluas 1.500 hektare ini.

Salah satunya adalah gathering Asosiasi Rekreasi Keluarga Indonesia dan Kijang Club yang dilaksanakan baru-baru ini. Bahkan tercatat juga kunjungan wisatawan asing dari beberapa negara yang menjadi indikator kepercayaan dunia terhadap destinasi di Banten Selatan ini.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pun berupaya membangkitkan pariwisata KEK Tanjung Lesung dengan menggelar acara Media & Travel Fair. Acara ini diikuti oleh puluhan media massa dan anggota ASTINDO, ASITA, serta PHRI pada 31 Maret – 1 April 2019. Agenda ini merupakan lanjutan dari tren yang positif bagi kunjungan wisatawan ke Tanjung Lesung.

Presiden Direktur PT Banten West Java (BWJ) sekaligus pihak pengelola KEK Tanjung Lesung, Poernomo Siswoprasetijo, mengungkapkan ia menyambut baik dukungan pemerintah pusat yang mengadakan acara gathering di kawasan ini.

“Karena pariwisata memang membutuhkan dukungan semua pihak mulai dari pemerintah, pengusaha, akademisi, komunitas, dan media. Melalui acara tersebut, semua berkumpul di sini,” ujarnya.

Purnomo turut menjelaskan akan segera dibangun hotel baru, airstrip, dan dermaga untuk kapal yacht yang semuanya dalam tahap perhitungan. Renovasi dan rebranding Beach Club disertai dengan penambahan fasilitas lain dan atraksi baru untuk wisatawan pun akan dikebut.

“Kami juga ingin mengundang investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk bersama-sama membangun KEK Tanjung Lesung menjadi Nusa Dua-nya Banten,” kata Poernomo yang juga CEO PATA Indonesia Chapter.

KEK Tanjung Lesung pun menjadi magnet pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. Pasalnya, KEK ini mempekerjakan ratusan karyawan yang menjadi tulang punggung keluarganya. Baik secara langsung dan tidak langsung menghidupkan begitu banyak pedagang, pengusaha kecil, serta menciptakan lapangan pekerjaan di KEK Tanjung Lesung dan sekitarnya.

Contohnya kawasan permainan pantai atau Beach Club yang sedang direnovasi karena ada beberapa kerusakan bangunan. Hal ini turut mempengaruhi perekonomian sekitar. Mulai dari homestay, tempat makan, hingga destinasi wisata di desa-desa terlihat lebih sepi pengunjung dari biasanya.

Maka PT BWJ terus melakukan penambahan fasilitas serta renovasi dan rebranding. Mulai dari pembangunan Workcation Cabin, konsep tempat tinggal untuk wisatawan agar bisa bekerja sambil berwisata yang dinamai Kinarya. Dalam bahasa Sansekerta, kinarya berarti kreasi karya.

Turut dilakukan renovasi dan rebranding dari Beach Club yang kini dinamai Lalassa Tanjung Lesung New Beach Club. Lalassa sendiri berarti cinta dalam bahasa Sansekerta.

Dengan segala upaya tersebut serta dukungan pemerintah pusat maupun daerah, diharapkan bisa mendatangkan wisatawan baik lokal maupun asing. Ke depannya, upaya ini bisa membangkitkan perekonomian di sekitar KEK Tanjung Lesung, khususnya di Panimbang serta Pandeglang.

Sumber: Detik.com
Editor: Robert