Banjir bandang di Sentani, Papua, diduga akibat pembalakan liar yang terjadi di kawasan Pegunungan Cycloops. Hal ini diungkap Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Martuani Sormin.
“Bahkan, akibat pepohonan sudah ditebang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab menyebabkan berbagai material, seperti bebatuan dan batang kayu serta lumpur, ikut terseret,” kata dia di Jayapura, Minggu (17/3).
Banjir bandang yang terjadi Sabtu (16/3) malam itu, disebabkan berkurangnya pepohonan di kawasan gunung Cycloop sudah berkurang sehingga saat hujan deras mengguyur kawasan itu dapat menyebabkan banjir.
Padahal menurutnya gunung Cycloop merupakan kawasan hutan lindung yang seharusnya dijaga kelestariannya.
Oleh karena hutan lindung yang tidak dijaga kelestariannya, saat curah hujan tinggi menjadi penyebab banjir bandang yang bahkan mengakibatkan jatuhnya korban, termasuk harga benda.
“Ke depan diharapkan tidak lagi terjadi pembalakan karena dampak yang ditimbulkan dapat menyebabkan korban jiwa dan harta benda,” kata Irjen Pol Sormin.
Banjir bandang yang terjadi Sabtu (16/3) malam itu, menyebabkan 64 orang meninggal dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Tercatat sembilan distrik di Kabupaten Sentani terkena banjir.
Sumber: CNN
Editor: Robert