Pojok BatamPidato ‘Tampang Boyolali’ capres nomor urut 02, Prabowo Subianto dinilai tak etis. Pasalnya, mantan Danjen Kopassus itu telah mengidentifikasi sebuah daerah, identik dengan perilaku tertentu.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Nasional (Fornas) Bhineka Tunggal Ika, Taufan Hunneman. Taufan mengatakan, stereotip semacam ini ke depan harus segera diakhiri.

“Walaupun hanya sekadar bergurau, ini bercanda yang tidak sehat,” ujar dia, kemarin.

Taufan mengingatkan elite politik untuk menjaga perasaan masyarakat. Yakni mengkaitkan suku atau daerah dengan struktur sosial tertentu.

“Mari kita kembali dalam rangka kontestasi demokrasi sekaligus menjaga persatuan dan kesatuan anak bangsa,” jelas dia.

“Saya berharap k edepan tidak ada lagi pidato, maupun pola black campaign dalam demokrasi,” lanjut dia.

Dalam kesempatan itu, Taufan terkesan dengan pidato Presiden Jokowi tentang hijrah ke persatuan nasional. Kata Taufan, ini merupakan satu seruan yang luar biasa dari seorang presiden sekaligus capres.

“Beliau memberikan teladan tentang kualitas berdemokrasi,” cetus pria yang berprofesi sebagai advokat itu.

Leave a Reply