Pojok Batam– Atlet panjat tebing Indonesia, Aries Susanti Rahayu dan Aspar Jaelolo kembali menorehkan prestasi membanggakan. Mereka berhasil menyabet medali dalam Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2018 yang berlangsung 27-28 Oktober 2018 di Xiamen, Tiongkok.
Hasil tersebut menjadi pretasi kedua mereka pada IFSC Climbing World Cup 2018 bulan ini. Sebelumnya Aries dan Aspar berhasil meraih medali emas dalam turnamen yang digelar di Wujiang, Tiongkok pada 20-21 Oktober 2018.
Dua minggu berselang, mereka kembali mengukir prestasi membanggakan. Aries meraih berhasil medaloi emas pada nomor speed putri setelah mengalahkan wakil Rusia, Lullia Kaplina dan wakil Prancis, Anouck Jaubert.
“Ya sudah on the track dan Aries Susanti sah sebagai pemanjat kelas dunia. Tahun depan dia harus ikut semua seri (IFSC Climbing World Cup),” kata Wakil Ketua II Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia, Pristiawan Buntoro.
Sementara untuk nomor speed putra, Aspar berhasil meraih medali perak. Pada babak final, atlet dengan julukan Babon ini harus mengakui keunggulan wakil Prancis, Bassa Mawem. Sementara untuk posisi ketiga diduduki wakil Iran, Reza Alipourshena.
Melihat pencapaiannya itu, Aspar sendiri tak menyangka. “Luar biasa. Terima kasih kepada Allah SWT, terima kasih untuk tim, terima kasih pelatih, manajer, teman atlet. Pertandingan seri terakhir ini sangat luar biasa, sangat ketat. Untuk masuk ke babak final sangat susah. Semua atlet punya peluang untuk menang,” beber Aspar.
Hasil tersebut membuat FPTI akan membidik turnamen bergengsi lainnya. Untuk multievent setelah Asian Games 2018, Olimpiade 2020 Tokyo menjadi target selanjutnya.