Pojok Batam– Dampak ekonomi kerugian dan kerusakan akibat bencana gempa disertai tsunami di Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah terus meningkat. Angka sementaranya bahkan mencapai Rp 18,4 triliun.
Sebelumnya kerugian hanya ditaksir Rp 13,8 triliun per Minggu (21/10) lalu. Namun jumlahnya membengkak lantaran makin banyaknya kerusakan.
“Diperkirakan dampak ekonomi berupa kerugian dan kerusakan akibat bencana di Sulawesi Tengah ini masih akan terus bertambah. Belum semua daftar kerusakan selesai didata,” ujar Kepala Pusdatinmas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (28/10).
Rinciannya, yakni kerugian mencapai Rp 2,89 triliun dan kerusakan mencapai Rp 15,58 triliun.
“Pengertian kerusakan adalah nilai kerusakan stok fisik asset. Sedangkan kerugian adalah arus ekonomi yang terganggu akibat bencana, yaitu pendapatan yang hilang dan atau biaya yang bertambah akibat bencana pada 5 sektor yaitu permukiman, infrastruktur, ekonomi, sosial dan lintas sektor,” jelas Sutopo.
Dari sektor permukiman mencapai Rp 9,41 triliun, sektor infrastruktur Rp 1,05 triliun, sektor ekonomi Rp 4,22 triliun, sektor sosial Rp 3,37 triliun, dan lintas sektor mencapai Rp 0,44 trilyun.
“Dampak kerugian dan kerusakan di sektor permukiman adalah paling besar karena luas dan masifnya dampak bencana. Hampir sepanjang pantai di Teluk Palu bangunan rata tanah dan rusak berat,” tutur dia.
Saat ini, tim hitung cepat rehabilitasi dan rekonstruksi BNPB dan UNDP, terus menghitung dampak dan kebutuhan untuk pemulihan nantinya. Kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana diperkirakan lebih dari Rp 10 triliun.
“Tentu ini bukan tugas yang mudah dan ringan, namun Pemerintah dan Pemda akan siap membangun kembali nantinya,” katanya.
Sementara itu, data korban hingga Minggu (28/10), tercatat 2.086 orang meninggal dunia. Sebanyak 1.309 orang hilang. Korban luka-luka tercatat 4.438 orang, dan mengungsi sebanyak 206.524 orang.
Secara umum kondisi masyarakat sudah kondusif, perekonomian masyarakat mulai berjalan normal. Sinyal telekomunikasi dan internet telah pulih. Pelayanan listrik PLN sudah mencapai 97 persen.