Pojok Batam Kasus korupsi Meikarta yang menyeret Bupati Bekasi Neneng Hassanah membuat kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Juliantono berspekulasi adanya aliran dana tersebut ke Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin. Pasalnya, Neneng merupakan salah satu anggota dari timses Jokowi-Ma’ruf Amin.

Menanggapi itu, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan pilpres nomor urut 01 Raja Juli Antoni mendesak supaya anak buah dari Prabowo Subianto itu meminta maaf atas tuduhan tersebut. Karena dianggap? sudah menjurus ke fitnah.

“Ini fitnah kejam. Saya mememinta Ferry untuk menunjukan data ke publik soal tuduhannya itu,” ujar Antoni saat dihubungi, Kamis (25/10).

Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini juga mengaku, tidak menutup kemungkinan koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin bakal membawa tuduhan tersebut ke pihak kepolisian.

“Bila dia tidak mengklarifikasi dan minta maaf atas tuduhan itu, kami sedang memepertimbangkan membawa kasus ini ke ranah hukum,” papar anak buha Grace Natalie itu.

Namun demikian Antoni mengaku masih membuka itikad baik dari Ferry Juliantono untuk meminta maaf atas pernyataan itu.? “Harapnnya bisa kita selesaikan di luar ranah hukum?,” pungkasnya.

Sebelumnya, Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono mensinyalir adanya aliran dana kampanye Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin yang didapat dari korupsi perizinan permukiman Meikarta. Anak buah jenderal berjuluk 08 itu juga menuntut adanya klarifikasi segera soal hal tersebut.

Ferry mengatakan, tudingan itu berdasar pada status Bupati Bekasi Neneng Hassanah saat dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yakni sebagai anggota tim kampanye Jokowi-Ma’ruf. Sehingga ia menilai lumrah soal tuduhannya.

“Kami menduga uang tersebut akan digunakan oleh Timses Jokowi-Maruf dari kegiatan-kegiatan seperti kasus Meikarta,” kata Ferry saat dijumpai di UTC Convention Center, Semarang , Selasa (23/10).

Ferry sendiri menegaskan, pihaknya anti untuk melibatkan kepala daerah seperti bupati maupun wali kota dalam tiap kegiatan kampanye. Karena mengkhawatirkan kepala daerah terlibat dalam korupsi.

Karena alasan itulah, ia mendesak kubu Jokowi-Ma’ruf Amin angkat bicara, dengan meminta klarifikasi soal keterlibatan Neneng sebagai anggota timses pasangan calon 01 ini.

Untuk diketahui, Neneng Hassanah menjadi tersangka atas kasus dugaan pemberian izin pembangunan properti Meikarta di Kabupaten Bekasi. Selain Neneng, KPK juga menetapkan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro sebagai tersangka. Dia diduga bertindak sebagai pemberi suap.

Tak lama setelah ditetapkan menjadi pasien KPK, Neneng juga dipecat dari posisinya sebagai anggota timses Jokowi-Ma’ruf. Belum lagi dinonaktifkan dirinya sebagai kader Partai Golkar.?

Leave a Reply