Pojok Batam– Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menduga ada aliran dana dari hasil korupsi yang dilakukan oleh Bupati Bekasi Neneng Hasanah ke Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin.
Hal itu lantaran Neneng juga sebagai anggota dari TKN Jokowi-Ma’ruf Amin. Sehingga dana dari korupsi proyek Meikarta ?itu diduga mengalir untuk pemenangan paslon nomor urut 01 di Pilpres 2019.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengatakan tuduhan yang disampaikan oleh kubu Prabowo-Sandi tersebut merupakan bentuk kampanye hitam (black campaign) di ajang Pilpres 2019.
“Itu termasuk black campaign,” tegas Karding saat dihubungi, Rabu (24/10).
Menurut Karding, pernyataan kubu Prabowo-Sandi itu hanyalah tudingan yang tidak berdasar. Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mempertanyakan alasan kubu Prabowo-Sandi tiba-tiba menyebut ada aliran dana ke TKN Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Analisa ngawur dan asal ngomong. Saya mau tanya dasarnya ngomong itu apa?” katanya.
Karding pun secara tegas meminta kubu Prabowo-Sandi untuk membuktikan tuduhan tersebut. “Saya kira dibuktikan dan dibuka ke publik saja,” pungkasnya.
Sebelumnya, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono menduga ada aliran dana yang didapat dari korupsi perizinan Meikarta ke TKN Jokowi-Ma’ruf. Ia menuntut adanya klarifikasi soal hal tersebut.
Ferry mengatakan, tudingan itu berdasar pada status Bupati Bekasi Neneng Hassanah saat dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Neneng tak lain adalah anggota tim kampanye Jokowi-Ma’ruf.
Ferry sendiri menegaskan bahwa pihaknya anti melibatkan kepala daerah seperti bupati maupun wali kota dalam tiap kegiatan kampanye. Karena mereka khawatir ada kepala daerah yang terlibat korupsi.
Atas dasar itulah, ia mendesak kubu Jokowi-Ma’ruf Amin angkat bicara, mengklarifikasi soal keterlibatan Neneng sebagai anggota timses pasangan calon nomor urut 01 ini.
Untuk diketahui, Neneng Hassanah menjadi tersangka atas kasus dugaan suap pemberian izin pembangunan properti Meikarta di Kabupaten Bekasi. Selain Neneng, KPK juga menetapkan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro sebagai tersangka. Dia diduga bertindak sebagai pemberi suap.
Tak lama setelah ditetapkan menjadi pasien KPK, Neneng juga dipecat dari posisinya sebagai anggota TKN Jokowi-Ma’ruf. Ia juga dinonaktifkan sebagai kader Partai Golkar.?