Pojok Batam– Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diharapkan dapat kembali bertahan seiring masih adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri.
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, selain itu pergerakan EUR yang diperkirakan akan menguat seiring dengan akan tercapainya kesepakatan Brexit diharapkan dapat dimanfaatkan Rupiah untuk kembali menguat. “Diperkirakan Rupiah akan bergerak di kisaran 15.191-15.179,” ujarnya Senin (22/10).
Reza menjelaskan, pergerakan Rupiah menutup akhir pekan kemarin mampu berada di zona hijaunya. Meningkatnya laju EUR mengimbangi pelemahan CNY setelah dirilisnya perlambatan ekonomi Tiongkok.
“Pergerakan EUR meningkat terutama terhadap USD setelah Komisi Uni Eropa berusaha menenangkan pasar terkait dengan penyelesaian masalah anggaran di Italia,” tuturnya.
Menurutnya, komisi Uni Eropa meminta Italia untuk segera menyelesaikan masalah internal anggarannya karena terlalu besar jika meminta bailout dari Uni Eropa.
Sementara itu, masih adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri, salah satunya Bank Indonesia (BI) yang melaporkan pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir September 2018 sebesar 12,7 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 9,4 persen diharapkan memberikan sentimen positif untuk membantu penguatan Rupiah.