Pojok Batam– Palang Merah Indonesia (PMI) membuat hunian darurat (shelter) di beberapa titik pengungsian. Nantinya, pengungsian tersebut akan dijadikan intervensi hunian darurat dalam bentuk kamp terpadu (IDP,s Camp) yang akan dibangun PMI, bersama mitra lainnya.
“Ini untuk memastikan para pengungsi mempunyai hunian yang laik dan bermartabat dengan berbagai fasilitas pelayanan lainnya,” ujar Shelter Advisor PMI Ony Purwitasari melalui rilis yang diterima RMOLJabar, Jumat (19/10).
Dalam pembuatannya tersebut, melibatkan kekuatan anggota TNI, relawan PMI dan lainnya.”Akan dibangun hunian darurat ini untuk penempatan para pengungsi di lokasi Balaroa,” ucapnya.
Pasalnya, Perumahan Balaroa adalah satu diantara wilayah terdampak paling parah yang terkena dampak likuifaksi.
Kala itu, Gempa mengguncang rumah-rumah di Balaroa begitu hebatnya. Lumpur dengan volume yang cukup besar pun, menyeruak keluar menyapu rumah-rumah diatasnya.
“Sebagian rumah terangkat begitu tinggi dari tempatnya berpijak, ada pula yang tenggelam beberapa meter kedalam tanah. Rumah-rumah megah dan kokoh, kini tak lagi terlihat. Yang ada hanyalah sejumlah tenda-tenda pengungsian alakadarnya,” ungkap Ony
Dirinya berharap, bantuan hunian dari PMI ini bisa memberikan harapan baru. Terutama bagi warga yang rumahnya tertelan likuifaksi dan tersapu ganasnya air.
“Hadirnya bantuan hunian ini bak pelangi sedang muncul di langit usai hujan,” pungkasnya.