Pojok Batam– Usai dua pekan lebih gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan Kota Palu, Donggala dan Sigi, warga terdampak bencana di sejumlah kecamatan di daerah itu belum menikmati aliran listrik sama sekali. Termasuk warga di tiga kecamatan Kabupaten Donggala. Ihwal adanya hal ini dikatakan Kepala Desa Lompio Zulfikar.
“Di Kecamatan Sirenja, Balaesang dan Balaesang Tanjung sampai sekarang belum dialiri listrik oleh PLN,” kata Lompio Zulfikar saat ditemui di desanya, Kecamatan Sirenja, Donggala, Minggu (14/10).
Berdasarkan informasi dari PLN, kata Zulfikar, PLN menargetkan pekan depan tiga kecamatan yang berada di wilayah Sirenja baru bisa menikmati listrik.
“Saat ini banyak warga kalau malam gelap-gelapan,” ucapnya.
Sebagian besar warga memilih tidur di tenda-tenda pengungsian yang dibangun warga secara swadaya di kaki bukit maupun di atas bukit di kecamatan itu. “Mereka belum berani tidur di dalam rumah. Kalau malam mereka tidur di tenda pengungsian. Di Desa Lompio ini ada sekitar 339 KK (Kepala Keluarga),” jelas Zulfikar.
Sementara itu, Ketua Posko Aksi Cepat Tanggap (ACT) wilayah Kecamatan Sirenja, Balaesang dan Balaesang Tanjung, Lukman Solehudin mengatakan, warga sekitar hanya mengandalkan mesin genset yang jumlahnya pun tidak banyak. Namun bahan bakar yang tersedia terbatas.
“Penerangan juga hanya menggunakan lampu senter smartphone milik beberapa warga sebagai penerang. Padahal kebutuhan listrik di sini sangat penting,”ucap Lukman.
Agar persoalan itu segera teratasi, Lukman beserta perangkat desa dan kecamatan di wilayah tersebut terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten agar listrik segera mengaliri tiga wilayah itu.
“Harapannya pemda segera melakukan perbaikan untuk aliran listrik ke wilayah Donggala,” pungkasnya.