Pojok Batam– Kecelakaan tunggal yang belakangan sering terjadi pada Bus Transjakarta disayangkan sebagian kalangan. Pasalnya bus yang ada saat ini sudah terbilang baik dengan merk terkenal. Pramudi atau sopir pun telah mendapatkan gaji yang cukup tinggi.
Pengamat Transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Djoko Setijowarno salah satu yang menyayangkan kecelakaan yang terjadi. Terlebih kecelakaan didominasi oleh human error, seperti sopir menabrak separator.
“Ini perlu didalami lagi, setahu saya gaji pengemudi Transjakarta sudah tinggi dan bisa mensejahterakan pengemudi,” tutur Djoko, Minggu (14/10).
Menurutnya perlu ada evaluasi lagi terhadap para sopir Bus Transjakarta. Karena mereka memberikan pelayanan dan harus menjaga keselamatan penumpang. Mengingat Bus Transjakarta ini juga menjadi salah satu moda transportasi yang diminati warga ibu kota.
“Perlu dicari tahu. Dengan gaji mereka yang tidak kecil kecelakaan itu masih tetap terjadi. Gaji mereka tinggi,” imbuhnya.
Menurutnya dengan gaji yang cukup tinggi harusnya bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada penumpang. Karena para sopir tidak lagi mengejar target setoran dan sudah mendapat gaji setiap bulannya.
Sementara itu, dirinya menambahkan agar perekrutan sopir dilakukan dengan berpedoman pada keselamatan penumpang maupun sopir itu sendiri. “Rekrutmen pengemudi sudah ada aturan yang standar. Yang seharusnya berpedoman pada keselamatan,” ungkap Djoko.
Ia mendorong agar managemen PT Transjakarta memberikan sanksi tegas kepada sopir yang masih ugal-ugalan dalam memberikan pelayanan kepada penumpang. “Hendaknya jika ada yang langgar peraturan harus segera ditindak. Siapa yang terima pengemudi asal-asalan tidak mengikuti aturan baku,” tegas Djoko.