Pojok Batam- Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengenalkan dan melestarikan batik. Tak hanya lewat busana dan aksesori, kini batik bisa mulai dipelajari melalui botol susu
. Dengan kemasan yang cantik, goresan batik bisa merangsang otak anak terhadap warna.
Seperti yang dilakukan Iwet Ramadhan selalu Pelestasi Batik. Ia menggoreskan idenya akan batik pada botol susu. Tapi, proses membatik pada botol tetap seperti media kain. Yakni memerhatikan nilai yang terkadung di dalamnya.

Berkolaborasi dengan Pigeon, kali ini ia mengangkat motif Burung Merak. “Ini binatang yg filosofis. Merak simbol keberhasilan kesuksesan ditunjukan dengan Merak,” ujar Iwet dalam konferensi pers peluncuran botol batik Pigeon di Jakarta, Selasa (3/10).

Burung Merak memiliki filosofi simbol keberuntungan dan perlindungan. Sedangkan untuk latarnya, penyiar radio
ini menambahkan motif Parang merupakan simbol keberanian, kepemimpinan, kesuksesan dan kejayaan. Selain itu juga terdapat motif Sulur yang merupakan bakal tumbuhan yang bermakna agar dapat berkembang dengan baik dan motif Seruni yang merupakan simbol dari cinta.
“Nah ini yang aku taruh untuk menceritakan harapannya anak ini bisa jadi yang sukses tapi punya prinsip. lalu latarnya aku taruh Parang karena ini simbol kebanggan. Karena akan jadi simbol kebanggan keluarga dan bangsanya,” lanjut Iwet.

Selain meluncurkan botol batik di Hari Batik Nasional, Pigeon juga mengadakan ‘Pigeon Batik Exhibition’ yang berlangsung mulai tanggal 2-14 Oktober 2018 bertempat di Ground Floor, Pacific Place Mall, Jakarta. Disini menampilkan pameran foto desain batik karya anak bangsa, seluruh koleksi botol Pigeon dengan motif batik dan koleksi kain batik Pigeon.

Dalam pameran ini juga ditampilkan foto motif-motif kain Batik dan peralatan
yang digunakan dalam proses membatik, yang merupakan koleksi Museum Batik Yogyakarta. Serta dipamerkan juga koleksi kain batik karya Iwet Ramadhan dan Guntur Susilo.

Leave a Reply